WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo (Jokowi) lagi-lagi minta aparat kepolisian agar tidak berlebihan menanggapi kritik masyarakat terhadap pemerintah melalui mural.
Mantan Wali Kota Solo itu mengaku sudah sering dihina dan tak mempersoalkan hal tersebut.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
“Saya minta agar jangan terlalu berlebihan. Wong saya baca kok isi posternya. Biasa saja. Lebih dari itu saya sudah biasa dihina," kata Jokowi dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin redaksi media di Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.
Pada kesempatan sama, Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak antikritik seperti yang banyak dituduhkan kepada dirinya. Jokowi bahkan mengatakan, hinaan menjadi makanannya sehari-hari.
"Saya tidak antikritik. Sudah biasa dihina. Saya ini dibilang macam-macam, dibilang PKI, antek asing, antek aseng, planga-plongo, lip service. Itu sudah makanan sehari-hari," kata eks Gubernur DKI Jakarta itu.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Seperti diketahui, kritik kepada pemerintah beberapa waktu terakhir memang marak melalui mural. Dan tak sedikit karya-karya jalanan itu dihapus oleh aparat.
Salah satunya, pada pertengahan Agustus lalu muncul mural bertuliskan "404 Not Found" di daerah Batu Ceper, Kota Tangerang.
Mural itu menjadi perbincangan warganet di media sosial setelah dihapus oleh petugas kepolisian pada Kamis (12/8/2021).
Tak lama, kembali muncul mural mirip Jokowi muncul di Jalan Kebagusan Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Namun, mural tersebut hanya bertahan satu hari lantaran telah dihapus oleh empat orang berpakaian sipil pada Selasa (31/8/2021). [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.