WahanaNews.co | Jumlah anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso,
Sulawesi Tengah, tersisa enam orang.
Hal ini pascatewasnya tiga orang yang
masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Baca Juga:
Awas! Teroris Poso Muncul Lagi, Begini Ciri-cirinya
Waka Satgas Humas Operasi Madago Raya, AKBP Bronto Budiono, di Palu, menjelaskan, Tim Satgas Madago Raya gabungan TNI-Polri
masih terus melakukan pengejaran terhadap sisa kelompok MIT ini.
Pengejaran dilakukan berdasarkan
analisis evaluasi di daerah-daerah yang diduga menjadi tempat pelarian para
DPO.
"Pengejaran tetap dilakukan dan
kami minta keenam DPO ini menyerahkan diri agar diproses secara hukum,"
kata dia.
Baca Juga:
Perintah Panglima TNI: Tutup Akses Teroris MIT Poso!
Seperti diketahui, lokasi
persembunyian DPO MIT Poso ini berada di wilayah pegunungan Kabupaten Poso,
Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong.
Selama sepekan, terjadi dua kali kontak
tembak antara Satgas Madago Raya dengan DPO MIT Poso.
Insiden kontak tembak tersebut
menewaskan sebanyak tiga orang DPO MIT.
Insiden pertama terjadi pada Minggu (11/7/2021), di
Pegunungan Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, yang mengakibatkan dua DPO MIT Poso tewas.
Kemudian, pada
Sabtu (17/7/2021), kontak
tembak mengakibatkan satu DPO MIT Poso kembali tewas.
Insiden terjadi di Desa Tolai Induk,
Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong. Tidak jauh dari lokasi kontak tembak
yang pertama.
"Kontak tembak ini merupakan
pengembangan dari kejadian yang pertama," tutur Bronto, Sabtu (17/7/2021).
Dari dua lokasi tersebut, Satgas Madago Raya mengamankan sejumlah barang bukti berupa senjata
api jenis revolver, amunisi, bom lontong, kompas, bendera, serta sejumlah
barang bukti lainnya yang diduga digunakan tiga DPO MIT Poso yang tewas
tersebut saat berada di pegunungan.
Ketiga jenazah DPO MIT Poso ini
dimakamkan di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Poboya, Kota Palu,
Sulawesi Tengah.
Namun, dari tiga jenazah ini, baru satu jenazah yang berhasil diidentifikasi oleh pihak
kepolisian.
Jenazah yang terindentifikasi itu
diketahui DPO MIT Poso bernama Abu Alim alias Ambo, warga Bima, Nusa Tenggara
Barat.
Sementara dua lainnya yang tewas pada
kontak tembak yang pertama hingga saat ini belum teridentifikasi.
"Kalau sudah ada hasilnya kita
sampaikan," kata Bronto. [dhn]