Anies lantas mengatakan bahwa dalam kondisi pandemi Covid-19, pemerintah harus melakukan penggeseran anggaran untuk menangani kondisi Covid-19.
Kala itu, jelas Anies, anggaran digunakan untuk aspek kesehatan dan jaminan sosial.
Baca Juga:
PSU Terbentur Anggaran, Kemendagri Minta Semua Pihak Kerja Maksimal
"Warga diminta untuk di rumah. Dengan warga diminta untuk di rumah, maka banyak sekali warga yang tidak punya pendapatan rutin," tutur Anies.
Menurut Anies, karena kondisi itu, jumlah penerima jaminan sosial di Jakarta meningkat selama masa pandemi covid-19.
Mantan Mendikbud itu mengungkap angka penerima jaminan sosial meningkat dari yang semula 900 ribu menjadi 2,4 juta jiwa.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Tekad Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang Konsisten Gunakan APBD Listriki Warganya
Artinya, kata Anies, sebanyak 2/3 penduduk Jakarta mesti diberi uang oleh pemerintah.
Berkenaan dengan kondisi tersebut, Anies lantas mengumpulkan ASN seraya menyatakan kala itu Pemprov DKI memiliki uang sebesar Rp1,6 triliun.
"Saya berbicara kepada seluruh ASN, sekarang ini ada uang nilainya Rp1,6 triliun mau dipakai untuk 60 ribu ASN atau dipakai untuk menghidupi 2,4 juta keluarga di seluruh Jakarta, itu TKD," terang Anies.