WahanaNews.co I Menko Polhukam, Mahfud MD hari ini
berdialog dengan jajaran pimpinan PP Muhammadiyah secara daring, Selasa (27/07/2021).
Baca Juga:
Izin Tambang Jokowi, Ditolak Keras Angkatan Muda Muhammadiyah Trenggalek
Ini pertemuan ketiga Mahfud MD dengan pimpinan ormas,
setelah Senin kemarin berdialog dengan Ketum PBNU dan Ketua KWI.
Menko Mahfud mengajak PP Muhammadiyah untuk terus memberikan
kesadaran kepada umat bahwa Covid itu masih ada. Menko juga mengapresiasi
partisipasi aktif Muhammadiyah selama ini, dan menekankan bahwa kerjasama
pemerintah dengan ormas keagamaan menjadi penting untuk dikembangkan.
Baca Juga:
'Jatah' IUPK Tambang dari Jokowi Diterima Muhammadiyah, Ini Kata Kementerian ESDM
Terkait hal tersebut, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar
Nashir, menyampaikan "Kami di Muhammadiyah banyak seirama dan bertitik temu
dengan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah dalam menangani Covid baik
secara keilmuan, maupun keagamaan," ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa, PP Muhammadiyah sadar pandemi ini
sungguh-sungguh mengancam, karena itu PP Muhammadiyah bersyukur pemerintah
mengambil Langkah-langkah darurat lewat PPKM.
Demikian disampaikan pada sesi dialog dalam pertemuan
virtual Menko Polhukam dengan PP Muhammadiyah.
Pertemuan silaturahmi ini dilakukan untuk membahas
kesepahaman akan penanganan atas pandemi Covid-19.
Hadir dalam pertemuan online tersebut, Ketua Umum PP
Muhammadiyah, Haedar Nashir, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu"ti, dan jajaran pengurus: Syafiq Mughni, Dadang
Kahmad, Dahlan Rais, dan Agung Danarto.
Sementara dari Kemenko Polhukam, Menko Mahfud hadir beserta
Sesmenko, para Deputi, para Staf Ahli dan para Staf Khusus.
Menko berterimakasih atas partisipasi aktif Muhammadiyah selama ini dengan 117
rumah sakitnya.
"Pemerintah terus ingin bekerjasama dan di posisi mana
Muhammadiyah bisa terus membantu, dan jika ada hal yang perlu diperbaiki dari
sisi Pemerintah dalam penanganan Covid ini agar lebih bersinergi," ujar Menko
dalam dialog.
"Kami berharap pemerintah perlu terus konsisten agar PPKM
darurat sampe level 4 itu dijaga dan dilaksanakan dengan baik. Tidak perlu ragu
karena rakyat membutuhkan kepastian. Sempurna tentu tidak bisa, tapi
pilihan-pilihan yang ditempuh pemerintah harus tetap firm," ungkap Haedar.
Muhammadiyah sendiri terlibat aktif sejak awal dalam
menangani Covid secara mandiri lewat 117 rumah sakit dan 167 perguruan tinggi
muhammadiyah yang ikut dalam penyelamata jiwa.
Menurut pengurus PP Muhammdiyah, bila dihitung-hitung sudah
sekitar 1 triliun rupiah yang keluar dari dana organisasi untuk membantu
penanganan Covid.
Muhammadiyah terlibat aktif menangani Covid baik
dalam aspek kesehatan, keagamaan, maupun sosial ekonomi. (tum)