WahanaNews.co | Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34 yang akan digelar pada 23-25 Desember 2021 di Pondok Pesantren Darusaadah, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, ditunda.
Alasannya, saat ini pemerintah sedang memperkuat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di setiap daerah pada libur natalan dan akhir tahun.
Baca Juga:
PLN LAKSANAKAN GELAR PERALATAN DAN PASUKAN PEKERJAAN KONTRUKSI JARINGAN WILAYAH KERJA PROVINSI JAMBI TAHUN 2024
Pemerintah juga mewaspadai adanya gelombang ketiga kasus Covid-19 di Indonesia.
"Kita ngikutin aturan, faktanya pemerintah kasus Covid-19 akan naik lagi," kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Kiai Marsudi Suhud, saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Kamis (18/11/2021).
Maka, panitia akan melakukan rapat dalam waktu dekat ini untuk menentukan tanggal yang tepat melakukan kegiatan Mukmatar NU tersebut.
Baca Juga:
Bawaslu Perintahkan KPU Tetapkan 2 Kader PKB yang Dibatalkan sebagai Calon Legislatif Terpilih
"Kita tunduk pada aturan pemerintah. Maka pemerintah memberi opsi. Opsinya bisa dilakukan sebelum 20 Desember atau setelah tanggal 2 Januari 2022," ujarnya.
Kendati ditunda, ia menuturkan persiapan kegiatan Muktamar NU terus dilakukan agar lebih matang lagi, baik kesiapan lokasi acara maupun lainnya.
Sayangnya, Marsudi tidak menyebutkan secara rinci siapal calon yang bakal maju sebagai kandidat Ketua Umum PBNU mendatang.
"Pencalonannya nanti di muktamar model enggak kaya di KPU. Nanti calonnya dimulai pertama pilihan bakal calon ketemu sama siapa," tambahnya.
Seperti diketahui, ada dua nama calon kuat yang bakal maju di Muktamar ke-34 NU di Lampung, yakni petahana KH Said Aqil Siradj dan Katib Aam KH Yahya Cholil Staquf.
Soal pencalonan ini, kedua calon sama-sama sudah menyatakan kesiapannya maju sebagai Ketua Umum PBNU berikutnya. [dhn]