WAHANANEWS.CO, Jakarta - Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Rapat Pleno di Hotel Sultan, Jakarta, pada Selasa–Rabu, 9–10 Desember.
Rapat Pleno tersebut akan membahas dua agenda utama, yaitu penyampaian hasil Rapat Harian Syuriyah PBNU dan penetapan Penjabat Ketua Umum PBNU.
Baca Juga:
Buntut 'Pencopotan' Ketum PBNU Gus Yahya, Kedua Kubu Saling Bantah
Agenda itu disampaikan lewat surat yang dikeluarkan pada 2 Desember 2025 bernomor 4799/PB.02/A.I.01.01/99/12/2025 yang ditandatangani Rais Aam PBNU KH Mifrachul Akhyar dan Katib Syuriyah PBNU KH Ahmad Tajul Mafakhir atau Gus Tajul.
"Menindaklanjuti Hasil Keputusan Rapat Harian Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada tanggal 29 Jumadal Ula 1447 H/20 November 2025 M di Jakarta sebagaimana Risalah Rapat terlampir," mengutip surat tersebut.
Adapun Surat undangan itu ditujukan ke Pengurus Besar Pleno dengan daftar undangan terlampir.
Baca Juga:
Ditengah Polemik yang Menyeruak, Gus Yahya Ganti Gus Ipul dari Posisi Sekjen PBNU!
Dalam lampiran surat tersebut, terdapat sejumlah nama para Mustasyar, Pengurus Harian Syuriyah, A'wan, Pengurus Harian Tanfidziyah, Ketua Lembaga PBNU, dan juga Ketum Pimpinan Pusat Badan Otonom NU.
Rapat pleno besok turut dikonfirmasi Ketua PBNU, Moh Mukri yang menegaskan rapat pleno merupakan forum konstitusional penting guna memastikan kesinambungan kepemimpinan PBNU berjalan sesuai aturan organisasi.
Mukri menegaskan keputusan Syuriah PBNU memberhentikan KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum merupakan keputusan final dan mengikat.