WahanaNews.co | Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I, Kolonel Marinir Aris Mudian mengatakan, per Jumat (17/12) pukul 08.00 WIB, jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet mengalami penurunan. Saat ini, yang tengah mengalami perawatan hanya sebanyak 116 orang.
Aris mengatakan, total pasien tersebut terdiri dari 44 pria dan 72 wanita. Jumlah tersebut, kata dia, juga telah menurun dibanding hari sebelumnya yang mencapai 123 pasien.
Baca Juga:
Kenali Perbedaan Varian Covid EG.5, Delta dan Omicron
"Berkurang 7 orang, sebelumnya 123 orang," jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (17/12).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, dengan total kapasitas di RSDC Wisma Atlet Kemayoran mencapai 7.894tempat tidur, maka tingkat keterisian tempat tidur atauBed Occupancy Rate(BOR) saat ini hanya mencapai 1,47 persen.
Kendati demikian, Aris menilai, pelayanan perawatan tetap perlu disiapkan dan ditingkatkan lagi secara intensif di tengah kehadiran varian baru Omicron di Indonesia. Termasuk juga penekanan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan di masyarakat.
Baca Juga:
Muncul Varian Covid-19 di Denmark dan Inggris, Masyarakat Diminta Waspada
"Sehingga mempercepat penyembuhan pasien yang sedang dirawat. Sehingga dapat terjadi pengurangan jumlah yang signifikan," tuturnya.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham mencatat sebanyak 37.214 WNI yang melakukan perjalanan keluar negeri menjelang natal dan tahun baru (Nataru).
Data itu merupakan perlintasan keluar-masuk Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta periode 1-16 Desember 2021.
Sementara itu, pemerintah telah mengumumkan kasus Covid-19 varian Omicron pertama di Indonesia. Kasus itu ditemukan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta, Kamis (16/12).
Presiden Jokowi merespons temuan Omicron dengan sejumlah imbauan. Dia mengimbau masyarakat dan pejabat untuk tidak melakukan kunjungan ke luar negeri.
Dia juga meminta warga yang belum mendapat vaksin Covid-19 untuk segera mengikuti vaksinasi. Dia pun berharap masyarakat tidak panik menghadapi situasi ini.
"Jangan sampai terjadi penularan lokal. Kita harus berupaya menjaga situasi di Indonesia tetap baik. Kita pertahankan jumlah kasus aktif agar tetap rendah, tingkat penulatan kita awasi agar bertahan di bawah 1. Jangan sampai itu melonjak lagi," ucap Jokowi dalam tayangan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (16/12). (bay)