WahanaNews.co | Termaktub dalam Ikrar Pemuda Pancasila, Berideologi Satu Ideologi Pancasila dan hari lahir Pancasila menjadi momentum lahirnya tanggung jawab bersama keluarga besar Ormas Pemuda Pancasila dalam mengamalkan pancasila.
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, yang membedakan Indonesia dengan negara atau bangsa lainnya. Karena itu, tak peduli bagaimana perkembangan dunia maupun teknologi, Pancasila harus menjadi sendi dari seluruh masyarakat Indonesia.
Baca Juga:
Ridwan Kamil Sampaikan Terima Kasih atas Dukungan Pemuda Pancasila di Pilkada DKI Jakarta
Ketua Umum Srikandi Pemuda Pancasila (PP) menyatakan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mendorong terjadinya berbagai perubahan dalam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini.
“Dalam hal nasionalisme, perubahan memberikan pengaruh pada generasi muda. Tak jarang ditemui, generasi muda Indonesia yang mulai abai pada nilai-nilai Pancasila. Karakternya tidak lagi mencerminkan Pancasila. Karena itu, perlu kolaborasi dan sinergi dari semua pihak untuk mengedepankan edukasi dan membangkitkan kembali pemahaman akan nilai-nilai Pancasila ini,” kata Sarimaya pada peringatan Hari Lahir Pancasila, Rabu (1/6/2022).
Terutama, lanjut Sarimaya, yang perlu didorong adalah kaum perempuan.
Baca Juga:
Sekretaris Pengurus Pusat BPPH Pemuda Pancasila Apresiasi Peluncuran Aplikasi Kita Pancasila: Terobosan Baru
“Karena perempuan adalah pusat keluarga, yang memberikan pendidikan dasar pada anak. Yang mencontohkan etika dan memberikan wawasan kepada anak dari sejak dini,” ungkapnya.
Nilai-nilai Pancasila harus dipahami dan diamalkan di tengah arus globalisasi di Indonesia.
“Generasi muda menjadi obyek utama yang harus didorong untuk tetap mengamalkan nilai luhur tersebut. Ini bertujuan agar Pancasila tidak tergerus oleh berbagai faham yang bisa memecah kedaulatan bangsa,” ungkapnya lagi.
Sarimaya menegaskan dengan menanamkan nilai Pancasila sejak dini, akan menumbuhkan generasi muda yang memiliki rasa nasionalisme, pintar, sikap toleransi, kohesif, dan punya literasi keagamaan yang baik.
“Tapi dengan berkembangnya arus keterbukaan sejalan dengan perkembangan teknologi, maka pengajaran maupun edukasi Pancasila tak bisa lagi dilakukan dengan sistem satu arah. Tapi harus mengembangkan nalar generasi muda dengan memanfaatkan platform media sosial maupun teknologi informasi. Gali berbagai nilai Pancasila yang bisa disampaikan dengan metode yang tidak menggurui dan sesuai dengan selera generasi milenial,” kata Sarimaya.
Dan karena nilai Pancasila dihasilkan dari akar rumput budaya masyarakat Indonesia, kearifan lokal juga harus dilibatkan dalam setiap upaya peningkatan literasi Pancasila.
“Ayo kita amalkan butir-butir Pancasila dikehidupan sehari-hari dengan memupuk kerukunan dimulai dari lingkungan terdekat, cinta keluarga, cinta sesama dalam interaksi sosial sebagai wujud membumikan nilai-nilai Pancasila dan mari kita mempelajari nilai-nilai pancasila melalui pembelajaran berkesinambungan dan berkelanjutan di semua lini dan wilayah. Kuatkan peran perempuan dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Selamat Hari Lahir Pancasila!,” pungkas Sarimaya. [rsy]