WahanaNews.co | Sejak 30 Januari 2020, WHO telah menetapkan Covid-19 sebagai darurat kesehatan global. Kejadian extraordinary yang unpredicted tersebut belum pernah dialami sebelumnya dan tak terhindari oleh satu pun negara di dunia.
Jejak awal Covid-19 di Indonesia dimulai dengan ditemukannya kasus pertama dan kedua Covid-19 pada awal Maret 2020, dan hingga kini total Kasus Konfirmasi di Indonesia telah mencapai tidak kurang dari 6,7 juta.
Baca Juga:
Menko Airlangga: Digitalisasi Jadi Kunci Percepat Pembangunan Perekonomian Nasional
Berbagai langkah strategis telah diambil Pemerintah, salah satunya dengan membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN). Melalui KPC-PEN, Pemerintah secara cepat telah merespon kejadian luar biasa pandemi Covid-19, dengan mengambil langkah-langkah kebijakan “gas dan rem” yang mengintegrasikan antara dimensi Penanganan Kesehatan dengan dimensi Pemulihan Ekonomi Nasional.
“Kita semua mendapatkan amanah penugasan di KPC-PEN, tugas yang sangat penting bagi keberlangsungan bangsa dan negara pada masa-masa Pandemi Covid-19. Selama menjadi Pimpinan pada Komite PC-PEN, kita melihat banyak sekali lesson learned yang sangat berharga, terutama dalam menghadapi berbagai kondisi dan tantangan di masa-masa mendatang,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Peluncuran Buku Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Jakarta, Selasa (20/12).
Baca Juga:
Menko Airlangga Terima Kunjungan Gubernur Guangxi, Bahas Penguatan Kerja Sama Ekonomi
Berbagai pembelajaran berharga dari PC-PEN selama dua tahun ini diungkapkan Menko Airlangga. Anggaran fleksibel perlu disiapkan guna mengantisipasi berbagai kondisi darurat di tengah situasi yang penuh ketidakpastian tersebut. Fleksibilitas anggaran diperlukan agar memudahkan dalam melakukan realokasi dan penambahan anggaran guna menyesuaikan dinamika di lapangan.
Keputusan cepat dalam memutuskan pengadaan vaksin dan pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 untuk mencapai herd immunity juga sangat diperlukan. “Diplomasi Vaksin” menjadi langkah strategis untuk mendapatkan vaksin Covid-19 bagi seluruh masyarakat Indonesia dan Pemerintah juga menyuarakan pentingnya akses terhadap vaksin bagi seluruh negara di dunia melalui slogan No Country Should be Left Behind.
“Pada akhirnya, pengadaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 terbukti menjadi kunci keberhasilan dalam pengendalian pandemi di Indonesia. Hal tersebut diakui juga oleh dunia internasional. Keberhasilan ini didukung sepenuhnya oleh seluruh pemangku kepentingan, khususnya dukungan dari K/L, TNI-Polri dan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan vaksinasi,” kata Menko Airlangga.
Pengembangan vaksin buatan dalam negeri dengan memaksimalkan kemampuan riset dan inovasi di dalam negeri juga dilakukan Pemerintah. Saat ini, Indonesia sudah memiliki dua vaksin produksi dalam negeri yaitu Indovac buatan PT Bio Farma serta Inavac yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga dan PT Biotis.
“Meskipun keluar belakangan, tapi Alhamdulillah (vaksin buatan dalam negeri) keluar juga, sehingga kita punya kemampuan dalam negeri. Dengan kemampuan mengonversi riset kepada vaksin, kita ada kesiapan menghadapi pandemi ke depan. Terbukti pengadaan vaksin, Indonesia menjadi salah satu negara yang vaksinasi terbanyak, lebih dari 440 juta. Kita dari sero survei sudah 90%, relatif kebal, sehingga untuk Nataru mobilitas sudah kembali,” papar Menko Airlangga.
Koordinasi terintegrasi dan partisipasi aktif seluruh kelompok masyarakat juga selalu dilakukan. Penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang melibatkan seluruh komponen bangsa, baik di tingkat pusat maupun daerah serta koordinasi intensif dilakukan oleh KPC-PEN secara rutin minimal satu minggu sekali.
Sebagai hasil dari berbagai kebijakan tersebut, pandemi dapat lebih terkendali dan perekonomian Indonesia terbukti mulai pulih lebih cepat. Bahkan perekonomian Indonesia berhasil tumbuh impresif sebesar 5,72% (yoy) pada kuartal ketiga 2022.
Menko Airlangga menjelaskan bahwa buku tersebut disusun untuk mendokumentasikan berbagai kebijakan dan strategi yang diambil Pemerintah dalam penanganan Pandemi Covid-19 dan mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional di Indonesia.
“Buku ini akan jadi pembelajaran kita semua dalam kebijakan publik karena krisis (Covid-19) adalah yang pertama kali terjadi dalam 100 tahun terakhir,” imbuh Menko Airlangga.
Setelah dilakukan penyerahan buku secara simbolis, diadakan mini talkshow di mana para Menteri dan Kepala Badan menceritakan pengalaman selama menangani pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
“Tentu saja, saya juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya, kepada seluruh Kementerian/ Lembaga, Pemerintah Daerah, TNI dan POLRI, seluruh tenaga kesehatan, para tokoh masyarakat dan pemuka agama, serta seluruh elemen masyarakat, atas kerja sama dan gotong royong yang luar biasa dalam perjuangan bersama melawan pandemi Covid-19,” tutup Menko Airlangga.
Turut hadir dalam acara ini antara lain adalah Menteri Kesehatan, Menteri Perindustrian, Wakil Menteri Keuangan, Kepala BNPB, Kepala BPKP, Kepala BPOM, Sesmenko Perekonomian, Gubernur Kalimantan Timur, Gubernur Jawa Barat, Wali Kota Bogor, dan perwakilan K/L terkait lainnya. [eta]