WahanaNews.co | PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB), kelompok usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang mengelola proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, mencatat, progres pembebasan lahan untuk Seksi 1 Yogyakarta-Banyurejo sepanjang 8,80 Km telah mencapai 81 persen hingga minggu pertama September 2022.
Dengan progres pembebasan lahan ini, PT JJB telah mulai pekerjaan konstruksi Seksi 1 Yogyakarta-SS Banyurejo dengan progres sebesar 2,3 persen.
Baca Juga:
Tinjau Tol Solo - Yogyakarta, Menteri Dody: Segmen Klaten - Prambanan Dibuka Fungsional Mendukung Kelancaran Nataru 2025
Direktur Utama PT JJB, AJ Dwi Winarsa, mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan juga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Lahan untuk mengejar pembebasan lahan yang berada di sekitar Jawa Tengah.
“Saat ini kami juga sudah mengantongi penetapan lokasi (penlok) yang di Jawa Tengah, kami siap mendukung dan berkolaborasi dengan tim BPN dan PPK Pengadaan Lahan Provinsi Jawa Tengah Kementerian PUPR untuk mengupayakan dengan proses pembebasan lahan berjalan sesuai dengan target,” ujar Dwi seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/9/2022).
Dwi juga menjelaskan, progres pembebasan lahan tersebut juga telah mengakomodir penambahan lingkup untuk mengakomodir penambahan luas Right of Way (ROW) sebanyak 38 persen (sekitar 18,8 Ha) di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang merupakan dampak dari kebijakan Saluran Mataram yang masuk sebagai zonasi cagar budaya.
Baca Juga:
Perhatikan Aspek Keselamatan Pengendara, Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Sukabumi Terus Dilanjutkan
“Akibat adanya zonasi pada Cagar Budaya Saluran Mataram dan rekomendasi Dewan Pertimbangan Pelestarian Warisan Budaya (DP2WB) Daerah Istimewa Yogyakarta agar lokasi bangunan pondasi atau kolom tidak berada pada zona inti atau di luar jalan inspeksi Saluran Mataram," jelas dia.
Mengenai penambahan lingkup terkait zonasi Cagar Budaya Saluran Mataram, saat ini PT JJB terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk perubahan penlok.
"Termasuk melakukan kegiatan sosialisasi rencana penambahan lahan di desa-desa,” Dwi menambahkan.