WahanaNews.co | Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengungkapkan, pemerintah terus menggencarkan rekonstruksi bangunan rumah bagi para korban gempa Cianjur, Jawa Barat.
Hal itu disampaikan Wapres saat mengunjungi tiga lokasi gempa di Kecamatan Cugenang dan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Rabu (04/01/2023).
Baca Juga:
Tragedi Sukabumi: 10 Korban Tewas Akibat Banjir dan Longsor, 2 Masih Hilang
“Sesuai arahan Presiden mereka yang rumahnya rusak berat, sedang dan ringan, berat diberi tambahan. Tadinya itu hanya Rp50 juta sekarang Rp60 juta,” kata Wapres.
“Untuk yang sedang dulu Rp25 juta, untuk yang Cianjur ini dinaikkan menjadi Rp30 juta. Yang (rusak) ringan dulu Rp10 juta ditambah Rp5 juta berarti sekarang Rp15 juta,” ujarnya.
Wapres berpesan, agar rekonstruksi rumah harus merupakan bangunan yang tahan terhadap gempa. Rekontruksi rumah dapat menggunakan dana pribadi maupun bantuan dari pemerintah.
Baca Juga:
Usulan Polri di Bawah Struktur Kemendagri Ditolak Tito Karnavian
“Untuk yang ditempat yang lama boleh dibangun oleh pemilik, juga boleh oleh pemerintah dengan dana yang ada. Tapi, konstruksinya harus yang tahan gempa,” kata Wapres.
Wapres menjelaskan, warga yang bertempat tinggal di wilayah episentrum gempa akan direlokasi. Salah satunya ke Sirnagalih, Jalan Raya Cibeber, Kecamatan Cilaku.
“Salah satu tempat relokasi di sini yaitu 200 unit. Seluruhnya 1000an yang direlokasi,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama Bupati Cianjur, Herman Suherman mengungkapkan, warga yang akan direlokasi pasca gempa berasal dari tiga kecamatan. Herman memastikan, sosialisasi kepada warga akan dilakukan pada Kamis (05/01) sebelum relokasi dilakukan.
“Pendataan sudah, besok akan sosilisasi kepada masyarakat yang akan direlokasi ke tempat ini. Ada tiga kecamatan, yaitu Cianjur, Cugenang dan Pacet," ujarnya.
"Dalam waktu dekat SK (Surat Keputusan) By Name By Address yang akan dipindahkan di sini akan segera diselesaikan,” ucapnya. Selain itu, nantinya rekonstruksi rumah korban gempa juga dilakukan dengan skema reimburse (diganti).
Yaitu, dengan menggunakan 40 persen dana stimulus tahap I dan ditambah dengan dana pribadi. Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto.
“Yang tidak mempunyai kemampuan dibangun oleh TNI/Polri, BNPB, maupun pihak ketiga,” kata Suharyanto. “Pihak ketiga itu terkait aplikator-aplikator yang selama ini selalu membantu masyarakat, dalam pembangunan rumah tahan gempa,” ucapnya.
BNPB mencatat, hingga Desember 2022 terdata dana stimulan telah diberikan kepada 25 ribu rumah/KK. Sedangkan, sebanyak 60 ribu rumah dengan 18 ribu diantaranya rusak berat telah masuk ke tahap III. [rna