WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo alias Jokowi konsisten memberikan dukungan
terhadap Palestina dalam konflik dengan Israel.
Demikian dikatakan Ketua Umum Balad Jokowi, Muhammad Muchlas Rowi.
Baca Juga:
ReJO Minta Stop Goreng Isu Pesawat Pribadi Kaesang Saat ke AS
Sikap itu menjawab tudingan sebagian
orang soal sikap Jokowi yang lembek dalam kasus konflik Palestina-Israel.
"Presiden Jokowi, melalui Menlu Retno di Sidang Majelis Umum PBB, memperlihatkan sikap tegasnya soal konflik Palestina saat ini.
Presiden Jokowi juga konsisten selama ini dengan tidak pernah mau membuka
hubungan diplomatik dengan Israel," ujar Muchlas, seperti dikutip Sabtu
(22/5/2021).
Menurut Muchlas, ketegasan dan kekonsistenan
inilah yang membuat Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, meminta Presiden Jokowi secara langsung melalui sambungan telepon
untuk memobilisasi dukungan negara Islam dan internasional terhadap Palestina.
Baca Juga:
Murka di Hadapan Rocky Gerung, Inilah Profil Silfester Matutina
"Pemimpin Hamas tentu tahu betul
siapa Presiden Jokowi, sampai-sampai dia beranikan untuk menelepon secara langsung dan meminta Indonesia untuk membantu
memobilisasi dukungan negara-negara Islam lainnya," tuturnya.
Konflik bersenjata antara Israel
dengan Palestina di Jalur Gaza akhirnya usai, setelah
tercapainya gencatan senjata antara kedua belah pihak.
Namun, konflik yang berlangsung
sebelas hari tersebut telah menyebabkan kehancuran dan korban jiwa yang tak
sedikit.
Muchlas pun menyambut baik gencatan
senjata kedua belah pihak serta mengapresiasi keputusan kedua negara untuk
mengakhiri kontak senjata sebagai upaya mengakhiri kekerasan di Wilayah Gaza.
"Bersyukur, meski tetap sedih dan ringkih. Satu sisi, karena
tercapai kesepakatan gencatan senjata, namun sisi lain ada korban jiwa yang tak
sedikit dan kehancuran yang luar biasa akibat perang beberapa hari saja.
Terutama adanya korban sipil, dan fasilitas umum seperti rumah sakit dan kantor
beberapa media yang ikut hancur," ujar Muchlas.
Namun demikian, dirinya mengingatkan
jika tugas berat justru ada di hadapan mata.
Muchlas mengutip pernyataan akhir
Menlu Retno di Sidang PBB, untuk mengakhiri pendudukan Israel di Palestina.
"Tugas berat ada di hadapan mata
saat ini, yakni memastikan keadilan untuk Palestina. Semua negara Islam harus
bersatu melawan tindakan ilegal Israel dan mengakhiri kependudukan di
Palestina," kata Muchlas. [dhn]