WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kerukunan antarumat beragama di Indonesia sejatinya sudah terjalin harmonis sejak dahulu di seluruh wilayah Indonesia.
Sejarah mencatat bahwa konflik yang meletus di suatu daerah terjadi karena ulah oknum atau pihak luar yang melakukan aksi provokasi, bukan karena perselisihan murni masyarakat setempat.
Baca Juga:
Dukung Deklarasi Jakarta-Vatikan, KWI Anugerahi ‘Sehati Seperjalanan’ Pemuda Lintas Agama
Masyarakat dengan berbagai latarbelakang, saling menghargai dan menghormati perbedaan, menjaga toleransi demi kehidupan yang damai. Termauk dalam hal ini di kalangan pemuda.
Acara Buka Puasa Bersama (Bukber) yang diselenggrakan Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAK) Keuskupan Manado, dengan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Lintasagama Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu (22/3/2025), salah satu contoh nyata semangat untuk menjaga dan merawat kebhinnekaan.
Bukber di markas Komisi PSE Manado ini dilaksanakan atas inisiatif Ketua HAK Keuskupan Pastor Ramlan A Mantow, yang akrab disapa Pastor Echa, dibantu Pastor Wayan, sebagai ketua panitia.
Baca Juga:
KWI Kunjungi Organisasi Kepemudaan Lintas Agama, Ada Apa?
“Saya salut dan mengapresiasi kekompakan Pemuda Lintasagama Sulut!” ujar Pastor Aloys Budi Purnomo Pr, Sekretaris Eksekutif Komisi HAK Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), saat disambut dua Imam Diosesan Keuskupan Manado itu, dengan hangat.
Pastor Aloys Budi berkunjung ke Pineleng, Keuskupan Manado, Jumat - Minggu (21-23/3/2025), untuk dua agenda sekaligus.
Pertama, menjadi Keynote Speaker dalam Seminar Kebangsaan Interreligius yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng (STFSP).