WahanaNews.co | Proses
pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 melibatkan berbagai pihak, termasuk
bantuan dari luar negeri seperti militer Singapura yang mengirimkan MV Swift
Rescue, Mega Bakti milik Malaysia, kapal Ballarat dari Australia, dan juga
(HMAS) Sirius milik Australia.
Baca Juga:
Bangkai KRI Nanggala-402 Mau Diangkat, Banyak Negara Tawarkan Bantuan
India yang saat ini tengah disorot karena mengalami
gelombang kedua penularan virus juga mengirimkan tim pencarian.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal)
Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono menegaskan pencarian kapal selam KRI
Nanggala 402 tetap mematuhi protokol kesehatan.
Pemerintah RI sendiri pada Kamis (23/4) resmi melarang
kedatangan Warga Negara Asing yang datang dari India, atau yang sempat singgah
di sana.
Baca Juga:
Prabowo Janjikan Ini ke Anak Korban KRI Nanggala-402
TNI menegaskan mereka tak ingin kecolongan dengan munculnya
klaster Covid-19 baru di tengah pencarian KRI Nanggala yang membawa 53 orang
awak kapal itu.
"Protokol, SOP untuk Covid-19 tetap berlaku di
sini," kata Julius dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (24/3).
Ia menegaskan pengetatan juga terus dilakukan demi
menghindari paparan Covid-19, dari mulai menggunakan masker, hingga tes swab
setiap kali prajurit yang membantu hendak keluar-masuk area pencarian.