Penelitian dan pembuatan
GeNose dipimpin oleh Prof Dr Kuwat Triyana dari Fakultas MIPA UGM. Selain Dian,
masih ada sekitar enam peneliti lain yang terlibat di dalam tim tersebut.
Alat pendeteksi Covid-19 ini
mendapatkan izin edar darurat sejak akhir Desember 2020. Sejak Januari 2021
GeNose mulai digunakan untuk melakukan screening calon penumpang yang akan
menggunakan transportasi umum.
Baca Juga:
Kasus Covid RI Melonjak, Ternyata Ini Penyebabnya
Belakangan ini, GeNose juga
sudah didistribusikan ke sekolah-sekolah yang akan memulai pembelajaran tatap
muka langsung pada pertengahan Juli.
"Wong sudah digunakan
sejak Januari kok baru dipersoalkan sekarang. Kenapa tidak Februari, Maret atau
April dong karena banyak yang lolos," ujar Dian yang juga Spesialis Anak
di RS Sardjito dan RS Bhayangkara itu.
Dia juga mengungkapkan karena
saat arus mudik lebaran Mei lalu penggunaan transportasi umum dibatasi, banyak
anggota masyarakat akhirnya menggunakan mobil pribadi. Mereka otomatis tak
menggunakan GeNose sebagai alat deteksi.
Baca Juga:
Covid-19 Diprediksi Alami Gelombang Ketiga dalam Waktu Dekat
Sebagai peneliti, Dian K.
Nurputra menyatakan peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia lantaran lolosnya
varian baru corona yang "dibawa" awak kapal MV Hilma Bulker masuk
Cilacap pada 25 April lalu. Kapal milik Filipina itu masuk mengangkut gula dari
India. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.