Dari 87 hektar luas Kebun Raya Bogor, berpotensi menghasilkan pupuk organik sekitar 4 ton/hari dan hasilnya dimanfaatkan kembali untuk penyuburan dan kelestarian Kebun Raya Bogor sendiri.
Menurut Junaedi, Assistant Manager Konservasi bahwa, “pupuk kompos Kebun Raya Bogor merupakan kompos organik yang diolah dari sampah organik dan diproses secara biologis dengan menggunakan mikroba perombak dengan ditambahkan mikroba pengaya (Azotobacter) yang berpotensi mengikat Nitrogen dari udara."
Baca Juga:
6 Kebun Raya di Indonesia yang Cocok Dikunjungi Bareng Keluarga
"Pemanfaatan sampah organik ini tak hanya membantu membersihkan sampah, tetapi juga berguna untuk menjaga kesuburan tanah di Kebun Raya Bogor sehingga koleksi tumbuhan di Kebun Raya Bogor mampu tumbuh optimal”.
Lokasi pengolahan kompos Kebun Raya Bogor ini berada di samping Gedung Herbarium Kebun Raya Bogor. Proses pembuatan kompos menggunakan beberapa jenis mesin, seperti mesin penyortiran, penggilingan, pengayak, dan mesin penghalus.
Proses terpenting dalam pengomposan adalah tahap fermentasi, yaitu dengan menutup sampah yang sudah dicacah menggunakan plastik hitam selama tiga hari.
Baca Juga:
Ada Salju di Kebun Raya Bogor
Setelah lewat tiga hari, dilanjutkan proses pembalikan bersamaan dengan penambahan pupuk kandang sebagai penambah nutrisi kompos.
Pupuk yang telah "matang " disaring hingga didapatkan kompos yang halus.
Langkah terakhir yaitu pengemasan kompos jadi yang nantinya akan dijual di Olive Store Kebun Raya Bogor.