WahanaNews.co | Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR), melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT),
menetapkan sejumlah target ambisius pada tahun 2021 ini.
Guna
merealisasikan target tersebut, BPJT mempercepat penyelesaian konstruksi,
pelaksanaan lelang jalan tol baru, dan meningkatkan layanan jalan tol operasi,
termasuk pengembangan tempat istirahat dan pelayanan (TI/TIP).
Baca Juga:
Tinjau Tol Solo - Yogyakarta, Menteri Dody: Segmen Klaten - Prambanan Dibuka Fungsional Mendukung Kelancaran Nataru 2025
Ketersediaan
ruas-ruas baru ini akan menghasilkan nilai investasi yang cukup besar,
penciptaan lapangan kerja, maupun efisiensi biaya logistik di setiap daerah
menjadi semakin lebih baik.
Oleh
karena itu, Kepala BPJT Kementerian PUPR, Danang Parikesit,
mengatakan, pada tahun 2021 ini akan terus berupaya meningkatkan pelayanan
infrastruktur jalan tol.
Menurut
Danang, penyelenggaraan jalan tol di seluruh Indonesia juga harus diiringi
dengan inovasi yang terus menerus dikembangkan guna menghasilkan pelaksanaan
pembangunan dan pengelolaan infrastruktur yang berkualitas Transformasi,
Inovasi, dan Modernisasi (TIM) menjadi pedoman BPJT guna menghasilkan target
capaian jalan tol yang berkelanjutan pada masa depan dengan mengacu pada Toll Road Technology 4.0.
Baca Juga:
Perhatikan Aspek Keselamatan Pengendara, Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Sukabumi Terus Dilanjutkan
Salah satu
dari tujuh target tersebut adalah belanja infrastruktur asing melalui Foreign Direct Investment (FDI).
"Hingga
Semester I-2021 sudah masuk investasi asing di jalan tol dengan nilai
konstruksi sekitar Rp 10,7 triliun," ungkap Danang kepadawartawan, Senin
(23/8/2021).
Sementara
prognosis BPJT sampai akhir tahun 2021, belanja konstruksi FDI di jalan tol
akan mencapai Rp 38 triliun dengan perhitungan akumulasi harga berlaku tahun
ini.
"Sebelumnya
pada tahun 2020 FDI hanya sebesar Rp 9,9 triliun," ungkap Danang.
Trafik Pulih
Adapun
trafik jalan tol di Indonesia selama periode Januari-Juli 2021, menunjukkan
pemulihan dan penguatan yang sangat baik.
"Sebenarnya
rebound time untuk trafficjalan tol sangat
baik," ujar Danang.
Pemulihan
ini ditandai jumlah transaksi yang mencapai 636,9 juta transaksi dengan volume
senilai Rp 11,3 triliun.
Ini
artinya, volume transaksi tersebut telah menyentuh lebih dari 50 persen dari
target prognosis tahun 2021 senilai Rp 22,5 triliun.
Bahkan,
Danang optimistis, dengan tuntasnya Tol Jakarta
Outer Ring Road (JORR) 2 dan ruas-ruas baru lainnya, volume transaksi ini
dapat melampaui target prognosis menjadi sekitar Rp 25 triliun hingga pengujung
tahun. [dhn]