Oleh ADITYO NUGROHO
Baca Juga:
Pastikan Jalan Nasional dan Jembatan di Sulsel Siap Dilalui Selama Nataru, Kementerian PU: 96,45% Dalam Kondisi Mantap
INFRASTRUKTUR memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
Keberadaan infrastruktur yang memadai
sangat diperlukan dan menjadi bagian yang sangat penting dalam sistem pelayanan
masyarakat.
Baca Juga:
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi
Berbagai fasilitas fisik merupakan hal
yang vital guna mendukung berbagai kegiatan pemerintahan, perekonomian,
industri dan kegiatan sosial di masyarakat dan pemerintahan (Soemardi dan Reini
D, 2009).
Infrastruktur adalah fasilitas fisik
yang dibutuhkan oleh agen-agen publik untuk fungsi pemerintahan dalam
penyediaan air tenaga listrik, pengelolaan limbah, transportasi, hingga
pelayanan publik untuk memfasilitasi tujuan sosial dan ekonomi (Kodoatie, R.J.,
2005).
Adapun jenis-jenis
infrastruktur ialah sebagai berikut:
1. Infrastruktur keras merupakan
infrastruktur yang memiliki bentuk fisik yang nyata dan paling banyak berkaitan
dengan kepentingan umum masyarakat. Contohnya: bandara, kereta api, pelabuhan,
dermaga, saluran irigasi, got, bendungan, jalan raya, dan lain-lain.
2. Infrastruktur keras non fisik
merupakan infrastruktur keras tetapi tidak memiliki bentuk fisik yang nyata,
tetapi berguna dalam mendukung infrastruktur fisik lainnya dan berkaitan dengan
masalah kepuasan publik. Contohnya: pasokan listrik, ketersediaan air bersih,
jaringan komunikasi, ketersediaan saluran gas, dan lain-lain.
3. Infrastruktur lunak berbentuk
kelembagaan atau kerangka institusional dan berkaitan dengan aktivitas
pelayanan masyarakat yang disediakan oleh pemerintah. Contohnya: pelayanan
kantor pos, pelayanan polisi, dan lain-lain.
Selain itu, infrastruktur (Sadono,
2011) merupakan komponen utama dalam mengembangkan kegiatan ekonomi dan
meningkatkan efisiensi kegiatan ekonomi suatu negara.
Infrastruktur dalam meningkatkan
efisiensi kegiatan ekonomi ini berupa jalan raya, pelabuhan laut, lapangan
terbang, kawasan industri, alat-alat perhubungan, seperti telepon dan alat pengangkutan,
serta fasilitas penyediaan air dan listrik.
Infrastruktur dalam suatu negara
mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi efisiensi dan biaya produksi
perusahaan-perusahaan.
Infrastruktur yang baik akan
mengurangi biaya tetap dan biaya berubah perusahaan-perusahaan, karena alasan
berikut:
1. Perkembangan infrastruktur
menghemat biaya mendirikan pabrik-pabrik. Lokasi industri yang disediakan
pemerintah membuat perusahaan mendapatkan tempat operasinya dengan harga yang
lebih murah dan pembangunan pabrik dapat dilaksanakan dengan lebih efisien.
Penggunaan fasilitas listrik dan air dalam lokasi industri ini juga dapat
mengurangi biaya.
2. Infrastruktur yang lebih baik
meningkatkan efisien operasi perusahaan-perusahaan. Infrastruktur yang baik
menimbulkan efek melicinkan operasi pengangkutan bahan mentah ke pabrik dan
barang akhir ke pasar, mengurangi pengangkutan bahan mentah dan barang akhir,
dan mempersingkat waktu dalam membeli barang mentah hingga menyediakan
barangnya di pasaran.
Fasilitas infrastruktur dipahami
sebagai input infrastruktural publik dari sudut pandang suplai.
Jika dilihat dari sifat pelayanan yang
diberikan, infrastruktur secara luas dapat digolongkan menjadi kategori fisik,
sosial dan finansial.
Kategori fisik meliputi transportasi
(rel kereta, jalan, jalur udara dan jalur perairan), listrik, irigasi,
telekomunikasi, suplai air dan sebagainya.
Infrastruktur fisik berkontribusi
kepada pertumbuhan ekonomi dengan cara mengurangi biaya transaksi dan
menciptakan banyaknya investasi, lapangan kerja, hasil (output), pendapatan, dan pertumbuhan sampingan.
Sementara itu, infrastruktur sosial
berkontribusi melalui pengayaan sumber daya manusia dalam hal pendidikan,
kesehatan, perumahan, fasilitas rekreasi dan sebagainya.
Sehingga dapat memajukan kualitas
hidup.
Infrastruktur ini akan berpengaruh
terhadap kualitas sumber daya manusia dan akan meningkatkan produktivitas
pekerja.
Selanjutnya, infrastruktur finansial
yang meliputi kerja sama perbankan, pos, dan pajak dari suatu populasi yang
mewakili kinerja finansial negara.
Keberadaan infrastruktur sangat penting
dalam mendukung pembangunan ekonomi dan sosial karena infrastruktur yang baik
dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi baik bagi dunia usaha maupun bagi
sosial kemasyarakatan.
Infrastruktur yang memadai menyebabkan
biaya produksi, transportasi, komunikasi dan logistik semakin murah, jumlah
produksi meningkat, laba usaha meningkat, sehingga dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat.
Ketersediaan infrastruktur juga akan
mempercepat pemerataan pembangunan melalui pembangunan infrastruktur yang
disesuaikan dengan kebutuhan masingmasing dan antar wilayah sehingga mendorong
investasi baru, lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat (Suroso, 2015).
Pembangunan infrastruktur akan
menyerap banyak tenaga kerja sehingga akan berpengaruh pada meningkatnya
pertumbuhan ekonomi, dan banyaknya tenaga kerja juga akan meningkatkan
pendapatan per kapita.
Ketersediaan
infrastruktur yang memadai menyebabkan efisiensi dalam dunia usaha akan semakin
besar dan investasi yang didapat akan semakin meningkat.
Ketersediaan infrastruktur di suatu
negara adalah faktor penting dan menentukan bagi tingkat kecepatan dan
perluasan pembangunan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi yang pesat akan
berakibat pada meningkatnya kebutuhan prasarana dan sarana sosial ekonomi dan
permintaan terhadap pelayanan infrastruktur akan meningkat pesat seiring dengan
pertumbuhan ekonomi suatu negara (Kuncoro, 2004).
Infrastruktur tidak hanya berperan
penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tetapi juga mengatasi
kesenjangan antardaerah.
Ketimpangan antardaerah yang tercermin
dalam perbedaan pendapatan per kapita juga menandakan perbedaan kebutuhan akan
infrastruktur.
Daerah dengan pendapatan per kapita
rendah memerlukan porsi infrastruktur yang besar untuk irigasi, listrik, dan
air bersih.
Sedangkan daerah yang lebih maju
cenderung membutuhkan infrastruktur transportasi, listrik, dan telekomunikasi.
Ketersediaan infrastruktur menjadi
salah satu prasyarat utama untuk pembangunan yang berkualitas.
Dengan adanya infrastruktur ini, maka
ekonomi masyarakat bisa berjalan dengan baik, sehingga bisa meningkatkan
pendapatan masyarakat.
Apabila pendapatan masyarakat
meningkat maka secara otomatis akan meningkatkan pendapatan per kapita.
Suatu perekonomian dapat dinyatakan
dalam keadaan berkembang apabila pendapatan per kapita meningkat (Jhingan,
2012).
Berdasarkan klasifikasi infrastruktur
di atas, dalam penulisan ini dibahas infrastruktur jalan, listrik dan irigasi.
Undang-Undang No. 13 tahun 1980
tentang jalan menjelaskan bahwa jalan merupakan suatu prasarana perhubungan
darat dalam bentuk apapun yang meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas.
Jalan sebagai sarana penunjang
transportasi memiliki peran penting khususnya untuk transportasi darat.
Sebab akan mempermudah mobilitas
masyarakat ke daerah di sekitarnya, serta untuk memperlancar arus perpindahan
barang dan jasa.
Persoalan keterhubungan di Negara
Indonesia yang memiliki belasan ribu pulau memang menjadi persoalan tersendiri.
Terlebih, masih banyak wilayah yang
belum menikmati infrastruktur yang sebaik di Pulau Jawa.
Di Papua misalnya, ketiadaan
infrastruktur jalan yang baik menyebabkan lamanya waktu tempuh.
Tak jarang, perjalanan yang semestinya
dapat ditempuh hanya dalam beberapa jam saja dapat memakan waktu hingga
berhari-hari.
Pelayanan publik untuk memfasilitasi
tujuan sosial dan ekonomi.
Pembangunan infrastruktur yang merata
di seluruh wilayah Nusantara dilakukan dengan harapan agar keterhubungan antar
wilayah menjadi lebih meningkat.
Keterhubungan antar wilayah itu pada
gilirannya akan menyatukan seluruh daerah di Tanah Air sehingga meningkatkan
kemajuan, semangat nasionalisme, persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal ini yang menyebabkan penulis
tertarik melakukan penulisan karya tulis ilmiah tentang "Peran Infrastruktur Dalam Menunjang Kemajuan Bangsa, Semangat
Nasionalisme, dan Persatuan Bangsa".
Infrastruktur Jadi Modal Esensial Dukung Berbagai Sektor
Pentingnya peran infrastruktur sebagai
penunjang pembangunan karena memiliki peran yang vital.
Di antaranya yakni dalam mewujudkan
pemenuhan hak dasar rakyat seperti pangan, sandang, papan, rasa aman,
pendidikan dan kesehatan.
Pemerataan pembangunan merupakan
jawaban atas masalah ketimpangan, yang salah satu strateginya adalah menjamin
ketersediaan infrastruktur sesuai kebutuhan antar wilayah.
Sehingga mendorong investasi baru,
lapangan kerja baru, meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
sebagai dampak dari bergeraknya ekonomi lokal.
Tingginya disparitas harga di wilayah
barat dan timur dan ketimpangan persentase nilai produk domestik regional bruto
secara nasional, khususnya di kawasan barat Indonesia dengan kawasan timur
Indonesia menjadi masalah akut yang harus segera diatasi.
Inovasi di sektor publik adalah breakthrough mengatasi kelambanan birokrasi,
sekaligus menumbuhkan inovasi masyarakat di kawasan terbangun.
Karakteristik dan sistem birokrasi
yang rigid dan cenderung status-quo harus dicairkan dengan prinsip think and act out of the box within the
system.
Kita memang memerlukan kelas intrepreneurial government yang berpikir
inovatif kreatif dalam bingkai aturan.
Sinyal inovasi birokrasi menunjukkan
hal positif, ketika budaya inovatif ditularkan, mulai diberi tempat.
Pembangunan seluruh area pelosok NKRI
dan batas negara menjadi mandat besar Kementerian PU dari Presiden untuk
mengejar ketertinggalan.
Ia menjelaskan, berdasar data dari
Bappenas, kebutuhan dana pembangunan infrastruktur saat ini mencapai Rp 5.000
triliun dan Indonesia hanya mampu menutupi 35%-nya.
Pendanaan inovatif lainnya seperti
Investasi Swasta, Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), APBN/APBD.
Selain masalah anggaran pembangunan,
ada empat tantangan besar yang dihadapi dalam pembangunan yang berkeadilan.
Disparitas antar wilayah dan kawasan
masih tinggi, pemanfaatan sumber daya yang belum optimal dalam hal pangan dan
energi, daya saing nasional yang masih rendah karena kurangnya infrastruktur
dan konektivitas, dan urbanisasi tinggi menjadi tantangan besar.
Berbagai upaya telah dilakukan
pemerintah untuk menyediakan fasilitas dan layanan infrastruktur yang
berkualitas.
Baik dalam bentuk pengaturan dengan
kerangka regulasi, maupun kerangka investasi melalui rehabilitasi dan
peningkatan kapasitas fasilitas infrastruktur yang rusak, serta pembangunan
baru.
Kerangka kebijakan regulasi dan
investasi diharapkan akan meningkatkan ketersediaan fasilitas dan layanan
infrastruktur.
Namun, ketersediaan infrastruktur
masih perlu untuk terus ditingkatkan agar banyaknya kecelakaan di sektor
transportasi, terjadinya krisis listrik, serta lamanya pemulihan infrastruktur
akibat bencana gempa, tanah longsor, banjir, dan semburan lumpur yang terjadi
dalam beberapa tahun terakhir dapat ditekan.
Ketimpangan akibat terbatasnya
kemampuan pembiayaan pemerintah, tingginya kebutuhan masyarakat akan
infrastruktur, dan adanya potensi pengikutsertaan investasi swasta dalam
pembangunan infrastruktur mendorong pemerintah untuk melakukan reformasi untuk
mempercepat pembangunan infrastruktur.
Reformasi tersebut mengandung tiga
pokok pembaharuan, yaitu:
1. Penghapusan bentuk monopoli dengan
mendorong terciptanya kompetisi.
2. Penghilangan diskriminasi dan
hambatan bagi swasta dan koperasi dalam penyediaan infrastruktur.
3. Reposisi peran pemerintah termasuk
pemisahan fungsi pembuat kebijakan dan fungsi operasi.
Indonesia mempunyai beban berat dalam
hal infrastruktur khususnya dalam tujuan konektivitas nasional.
Indonesia harus mengakui
ketertinggalannya dengan negara lain seperti China.
Dalam 40 tahun Indonesia hanya mampu
membangun 780 km jalan tol, sementara China mampu membangun 280.000 km jalan
tol.
Namun di samping ketertinggalan
tersebut, Indonesia mulai bangkit dan menoreh beberapa pengakuan internasional
seperti peningkatan peringkat layak investasi oleh tiga lembaga internasional
kredibel, yakni Standard and Poor"s,
Fitch Ratings dan Moody"s.
Selain itu berdasar Survei EoDB,
Indonesia juga menjadi negara teratas dalam perbaikan kemudahan berusaha dengan
mereformasi 7 indikator.
Dengan demikian dapat dikatakan
infrastruktur adalah modal esensial masyarakat yang memegang peranan penting
dalam mendukung sektor ekonomi, sosial budaya, serta kesatuan dan persatuan
yang mengikat dan mengkoneksikan antardaerah.
Saya berharap seluruh sivitas
akademika turut berperan aktif dalam mendukung pembangunan infrastruktur
melalui sumbangan pemikiran dan mencetak engineer-engineer
terbaik bangsa, untuk Indonesia yang lebih sejahtera dan mampu berkompetisi di
kancah global.
Pembangunan Infrastruktur Tingkatkan Keterhubungan untuk Persatuan
RI
Pembangunan infrastruktur merupakan
bagian integral pembangunan nasional dan roda penggerak pertumbuhan ekonomi.
Oleh karena itu, pembangunan
infrastruktur diyakini sebagai motor pembangunan suatu kawasan.
Infrastruktur juga mempunyai peran
yang penting dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Jaringan transportasi dan
telekomunikasi dari Sabang sampai Merauke serta Sangihe Talaud ke Rote
merupakan salah satu perekat utama Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
tulang punggung distribusi baik barang, penumpang maupun jasa.
Serta menjadi aspek penting dalam
peningkatan produktivitas sektor produksi.
Ketersediaan utilitas perumahan dan
permukiman, seperti layanan air minum dan sanitasi secara luas dan merata serta
pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan turut menentukan tingkat
kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah senantiasa memberikan
prioritas bagi pembangunan dan berfungsinya infrastruktur dalam rangka
mendukung pertumbuhan ekonomi.
Hal tersebut ditunjukkan oleh porsi
alokasi pendanaan pembangunan infrastruktur (yang dilaksanakan oleh gabungan
Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Perhubungan, Departemen Energi dan Sumber
Daya Mineral, serta Departemen Komunikasi dan Informatika khususnya Ditjen Pos
dan Telekomunikasi) lebih besar dibandingkan dengan alokasi bidang lain
(pendidikan, pertahanan keamanan, kesehatan, dan lain-lain).
Selama ini pemerintah sudah membangun
ratusan infrastruktur yang meliputi jalan tol, bandara, pelabuhan kapal,
pembangkit listrik hingga jalan lintas penghubung di daerah terpencil.
Pembangunan infrastruktur jalan juga
sangat diperlukan untuk menghubungkan sebuah daerah antarpulau, antarkabupaten
atau antardesa dan semua harus diutamakan agar kita sebagai negara besar dapat
memiliki daya saing dengan negara lain.
Tujuan dari dibangunnya seluruh
infrastruktur tersebut tidak lain adalah mempercepat mobilitas penunjang
perekonomian bangsa dan yang lebih penting adalah mempersatukan bangsa
Indonesia sebagai negara besar.
Negara kita besar dan diperlukan
infrastruktur yang mempersatukan, orang Papua harus kenal orang Jawa, orang
Sumatera harus kenal orang Sulawesi dan seterusnya.
Pembangunan ini tidak hanya semata
tentang ekonomi namun lebih kepada persatuan Indonesia. Pembangunan
infrastruktur tak bisa hanya dilihat dari kacamata ekonomi.
Membangun infrastruktur, adalah soal
persatuan Indonesia.
Membangun infrastruktur itu adalah
soal persatuan Indonesia sebagai bangsa yang besar, pembangunan infrastruktur
yang merata di seluruh wilayah Indonesia bertujuan meningkatkan keterhubungan
antar-wilayah.
Menyatukan seluruh daerah di tanah air
sehingga meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan.
Mengutip dari lagu "Dari Sabang Sampai Merauke", ciptaan
R Soerardjo, yakni "Sambung menyambung menjadi satu itulah
Indonesia!"
Mengapa harus sambung menyambung agar
bangsa besar ini yang wilayahnya dari Sabang sampai Merauke, berjajar pulau
pulau dapat disatukan?
Oleh karena itu pembangunan infrastruktur
harus ditekan seperti jalan di Papua, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera yang
harus dibangun sebaik dengan yang ada di Pulau Jawa.
Dengan keterhubungan antar wilayah
yang bagus, orang Aceh semakin mengenal orang Papua, orang Papua harus kenal
orang Kalimantan, orang Kalimantan harus kenal orang Jawa, orang Jawa harus
kenal orang Sulawesi dan seterusnya, sehingga nantinya kemajuan, kesejahteraan,
semangat nasionalisme, dan persatuan bangsa dapat dicapai. (Adityo Nugroho, Pemenang Lomba Karya Tulis PUPR Kategori Umum)-dhn
Artikel ini sudah tayang di News.Detik.com dengan judul "Peran Infrastruktur dalam Kemajuan,
Nasionalisme, dan Persatuan Bangsa". Klik untuk baca: news.detik.com/kolom/d-5691676/peran-infrastruktur-dalam-kemajuan-nasionalisme-dan-persatuan-bangsa.