WahanaNews.co | Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan pencapaian investasi pada kuartal kedua tahun ini pertama kalinya dalam sejarah tercatat tumbuh 35,5 persen dibandingkan kuartal II 2021.
Investasi tercatat tembus Rp302,2 triliun. "Ini mungkin dalam sejarah pertama kali tumbuh sebanyak ini," ujarnya di kantornya, Rabu (20/7).
Baca Juga:
Ini Tips Memilih Broker Terbaik saat Mau Mulai Trading
Total investasi pada kuartal II 2022 ini terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp139 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp163,2 triliun.
Jika dilihat lebih detail, ada lima wilayah di Indonesia yang memberikan sumbangan terhadap total investasi. Dalam hal ini, provinsi yang dipimpin Ridwan Kamil, yakni Jawa Barat yang berada di posisi pertama dengan capaian Rp44 triliun.
Kemudian, sumbangan investasi terbesar kedua dicatatkan DKI Jakarta yang dipimpin Gubernur Anies Baswedan sebesar Rp40,1 triliun. Lalu, posisi ketiga yang memberikan sumbangan terbesar adalah Sulawesi Tengah dengan nilai Rp 32,1 triliun.
Baca Juga:
Pemkab Labura Percepat Penyusunan IPRO untuk Dorong Investasi Strategis di Labuhanbatu Utara
Posisi selanjutnya, ada wilayah Jawa Timur dengan nilai Rp29,9 triliun, serta terakhir ada di wilayah Riau dengan capaian investasi Rp 20,7 triliun.
Dari sisi investor, tercatat lima negara yang berinvestasi paling besar di Indonesia pada kuartal II melalui PMA. Posisi pertama dan porsi paling besar adalah Singapura senilai US$ 3,1 miliar.
Meski negeri singa tersebut menguasai investasi asing di Indonesia pada kuartal II, tapi Bahlil meragukan bahwa investasi yang dibawanya murni uang Singapura.
"Saya nggak yakin ini uangnya Singapura. Ini mungkin sebagian besar adalah uang orang Indonesia," terang dia.
Berikut 5 negara asing penyumbang investasi dalam negeri di kuartal II-2022:
1. Singapura US$3,1 miliar
2. China US$2,3 miliar
3. Hong Kong US$1,4 miliar
4. Jepang US$900 juta
5. Amerika Serikat US$800 juta. [rin]