WahanaNews.co | Pengusulan
Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon Kapolri menunjukkan bahwa Presiden
Jokowi telah membuktikan bahwa Polri bukan institusi yang inklusif. Demikian
pernyataan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi NasDem Ahmad Sahroni.
Baca Juga:
Puncak Arus Mudik Tahun Ini Lebih Cepat, Kapolri Berpesan Jika Lelah Istirahat
Menurutnya, langkah itu sekaligus memperlihatkan bahwa
Jokowi tidak memilih pimpinan berdasarkan ras atau agama tertentu, melainkan
mempertimbangkan profesionalisme seseorang. Diketahui, Listyo merupakan
nonmuslim, sementara selama ini Kapolri selalu dijabat oleh perwira tinggi
beragama Islam.
"Bukan dari agamanya apa atau sukunya apa, enggak ada
itu," kata Sahroni, Rabu (13/1).
Ia pun menyampaikan bahwa Listyo merupakan calon Kapolri
yang tepat karena memiliki prestasi dan rekam yang sangat baik. Sahroni berkata
Komisi III menyambut baik pencalonan Listyo sebagai Kapolri.
Baca Juga:
Penyebab Pasti Kecelakaan Maut Tol Cikampek-Jakarta KM 58 Masih Didalami
"Kami di Komisi III [DPR] menyambut baik pengajuan nama
tersebut. Listyo ini merupakan calon kapolri yang memiliki track record sangat
baik. Hal tersebut bisa kita lihat dari kinerja dan prestasi beliau selama
ini," ujar Sahroni
Selain itu, menurutnya, Jokowi telah mempermudah kerja
Komisi III dalam melakukan uji kelayakan dan kepatutan dengan mengajukan nama
Listyo. Menurutnya, Listyo merupakan perwira yang paling cocok menjabat Kapolri
selanjutnya.
Diketahui, Jokowi mengusulkan Listyo sebagai calon tunggal
Kapolri menggantikan Idham. Usulan nama Kapolri ini tertuang dalam Surpres yang
diserahkan Pratikno ke Pimpinan DPR, Rabu (13/1).