WahanaNews.co | PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), subholding PT PLN (Persero) bekerja sama dengan Indokorea Gas Consortium dalam merealisasi gasifikasi pembangkit untuk Cluster Nusa Tenggara untuk pengembangan infrastruktur midstream Liquefied Natural Gas (LNG), khususnya di wilayah Nusa Tenggara.
Kegiatan ini ditandai dengan penandatanganan Joint Development Agreement (JDA) yang dilakukan oleh PLN EPI dan Indokorea Gas Consortium, di Jakarta, belum lama ini.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa perseroan telah memulai proyek gasifikasi di cluster Nusa Tenggara sebagai bagian dari upaya transisi energi yang di canangkan pada strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED).
Dimana 25% pasokan listrik akan bersumber dari pembangkit gas.
Hal ini sekaligus untuk meningkatkan akses energi yang lebih bersih dan lebih terjangkau bagi masyarakat setempat.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Gasifikasi yang dilakukan oleh PLN di wilayah Nusa Tenggara ini merupakan implementasi dari Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang bertujuan untuk mendorong kemajuan ekonomi masyarakat setempat melalui penyediaan energi yang lebih bersih dan terjangkau,” kata Darmawan.
Direktur Manajemen Pembangkitan PLN Adi Lumakso mengatakan bahwa kemitraan ini menjadi langkah signifikan dalam memajukan infrastruktur midstream LNG di Nusa Tenggara Barat dan Timur.
"Proyek ini sangat penting untuk mendorong transisi energi di PLN yang sekaligus merupakan upaya efisiensi melalui konversi bahan bakar diesel ke gas," kata Adi.