WahanaNews.co | Kabid
Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebutkan para pemesan surat vaksin
covid-19 hingga hasil tes palsu bisa dikenakan sanksi pidana.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Yogyakarta Targetkan 30.702 Anak Terima Imunisasi Polio pada PIN 2024
Saat ini, kata Yusri, kepolisian tengah melakukan pelacakan
terhadap para pemesan atau pembeli dokumen palsu tersebut.
"Jelas bisa (dipidana, yang dia gunakan ini kan palsu
dan dia gunakan untuk perjalanan)," kata Yusri kepada wartawan, Senin
(19/7).
Kepada para pemesan ini, Yusri mengatakan jerat pidana bisa
dilakukan dengan mengenakan pasal pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 4
Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular.
Baca Juga:
Pemkab Batang, Massifkan Pencegahan Kasus Flu Singapura (HFMD)
"Kan kita tidak tahu gimana dia kondisinya, membuat ini
tanpa melalui tes karena dia mau cepat murah dan gampang," ujarnya.
Selain itu, para pemesan atau pembeli ini juga dapat dijerat
dengan Pasal 264 KUHP tentang pemalsuan dokumen.
Yusri pun mengimbau kepada masyarakat untuk tak lagi memesan
dokumen palsu ini, baik itu sertifikat vaksin covid-19 ataupun hasil tes.
Sebab, jika masyarakat masih terus memesan, maka pelaku
pemalsuan akan terus ada dan menawarkan jasanya.
"Tolong stop. Kalau tidak ada demand, saya yakin tidak
akan mungkin mereka melakukan. Makanya kami harapkan saya imbau kepada
orang-orang yang memesan kami akan lacak semuanya karena dia bisa
dipersangkakan di sini," tutur Yusri.
Polda Metro Jaya diketahui telah mengungkap sejumlah kasus
pemalsuan dokumen palsu yang berkaitan dengan Covid-19 ini.
"Di masa pandemi banyak oknum yang coba bermain mencari
keuntungan pribadi tanpa dia sadari perbuataannya ini dampaknya sangat besar.
Ini sudah kali keenam yang sudah kami sampaikan," ucap Yusri. [qnt]