WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo menyatakan, Indonesia sudah tidak mengimpor beras selama tiga tahun terakhir setelah sebelumnya mengimpor 1,5-2 juta ton beras setiap tahunnya.
Ia berharap, capaian tersebut dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan dengan menggenjot produktivitas petani beras di dalam negeri.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
"Yang biasanya kita impor 1,5 juta sampai 2 juta ton per tahun, sudah 3 tahun ini kita tidak. Ini yang harus dipertahankan, syukur stoknya bisa kita perbesar. Artinya, produktivitas petani itu harus ditingkatkan," kata Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional V Projo, dikutip dari akun YouTube Palti West, Sabtu (21/5/2022).
Kendati demikian, Jokowi mengakui, Indonesia memang masih mengimpor beras-beras khusus dari luar negeri, misalnya beras khas Jepang, Korea, dan India untuk konsumsi warga negara tersebut di Indonesia.
"Meskipun ada impor, kecil, tapi itu beras-beras khusus," ujar mantan wali kota Solo tersebut.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Jokowi melanjutkan, harga beras di Indonesia juga berada di bawah rata-rata, yakni Rp 10.700 per kilogram.
Ia membandingkan dengan harga beras di Korea Selatan sebesar Rp 53.000 per kilogram, Rp 52.000 kilogram di Amerika Serikat, dan Rp 18.000 per kilogram di Filipina.
"Ini yang harus kita syukuri dan kita sudah 3 tahun ini tidak impor, yang namanya beras tidak impor sama sekali sudah tiga tahun," kata Jokowi.[gab]