WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Christopher Luxon, di Ruang Agenas, Hotel Lahan Select, Gyeongju, pada Jumat, 31 Oktober 2025.
Pertemuan ini digelar di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) 2025 yang tengah berlangsung di Gyeongju, Republik Korea.
Baca Juga:
Rapat Terbatas di Istana Bahas Progres Program Prioritas, MBG Sudah Serap 50 Persen Anggaran Airlangga hingga Dada
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin negara membahas langkah-langkah strategis untuk memperkuat kemitraan komprehensif yang telah terjalin sejak tahun 2018.
Presiden Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia dan Selandia Baru untuk terus memperluas kerja sama di berbagai sektor, baik ekonomi, perdagangan, pendidikan, maupun sumber daya manusia.
“Perdagangan bilateral kita telah meningkat secara konsisten selama lima tahun terakhir, hampir 10 persen setiap tahunnya, namun saya yakin kita dapat berupaya lebih baik lagi. Dalam berbagai sektor, kita telah bekerja sama dengan baik dan saya berharap kerja sama ini dapat terus ditingkatkan,” ujar Presiden Prabowo.
Baca Juga:
Transformasi Kesehatan Setahun Prabowo–Gibran: Layanan Semakin Merata, Masyarakat Makin Peduli Sehat
Presiden Prabowo juga menyampaikan bahwa hubungan Indonesia–Selandia Baru telah menunjukkan perkembangan positif, terutama dalam perdagangan dan investasi, serta berharap agar kemitraan kedua negara dapat semakin produktif di masa mendatang.
Sementara itu, PM Christopher Luxon menyambut baik komitmen tersebut dan menegaskan tekad untuk memperkuat hubungan dagang serta memperluas ruang kolaborasi di tingkat regional.
Ia juga memberikan apresiasi atas dukungan Indonesia terhadap peningkatan status Kemitraan Strategis Komprehensif (Comprehensive Strategic Partnership/CSP) antara ASEAN dan Selandia Baru.
“Izinkan saya juga menyampaikan terima kasih atas seluruh dukungan Anda terhadap peningkatan status ASEAN CSP (Comprehensive Strategic Partnership) dengan Selandia Baru. Kami sangat menghargai hal itu. Dengan adanya peningkatan ASEAN CSP, RCEP, dan pemuktahiran ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA), kini kita memiliki mekanisme kawasan yang kuat untuk melakukan apa yang telah kita bicarakan di Peru tahun lalu terkait bagaimana mempercepat hubungan perdagangan antara kedua negara,” ujar PM Luxon.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin juga menyoroti pentingnya memperluas akses pasar dan meningkatkan nilai perdagangan bilateral, yang pada tahun 2024 tercatat mencapai USD 1,91 miliar.
Selain itu, mereka juga membahas peluang kolaborasi di bidang pendidikan, pertanian, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Usai pertemuan, Presiden Prabowo menekankan komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama nyata di sektor-sektor tersebut.
“Jadi, saya kira itu yang ingin saya sampaikan ya, kerja sama di bidang pertanian, pendidikan, kita ingin juga kirim lebih banyak mahasiswa untuk belajar kedokteran dan kedokteran gigi. Kita sangat butuh dokter dan dokter gigi, dan saya juga minta kalau ada guru-guru dari Selandia Baru yang bisa bantu kita, kita mau menambah sekolah atau kursus-kursus Bahasa Inggris untuk pekerja-pekerja kita yang mau keluar negeri,” ujar Presiden Prabowo.
Pertemuan yang berlangsung dalam suasana hangat dan bersahabat ini menghasilkan kesepahaman untuk terus mendorong implementasi program kerja sama konkret yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat kedua negara, sekaligus memperkuat stabilitas dan kemakmuran kawasan Indo-Pasifik.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]