WahanaNews.co | Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan Presiden Rusia, Vladimir Putin tak akan hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November 2022.
Meski demikian ia tidak mau berkomentar banyak terkait alasan Putin tidak hadir.
Baca Juga:
Kelulusan S3 Bahlil Lahadalia Ditangguhkan Universitas Indonesia
Sebagai gantinya, ia meminta menanyakan hal tersebut pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena hanya ia yang bisa berkomunikasi dengan Putin.
"Menyangkut dengan Putin, nanti wawancara Pak Presiden Jokowi saja. Karena saya tidak bisa berkomunikasi dengan Putin, yang bisa menelepon Putin hanya Presiden Republik Indonesia," ujarnya di Badung, Bali, Minggu (13/11).
Bahlil mengatakan Jokowi menyebut kehadiran Putin di G20 bergantung pada kondisi di Negeri Beruang Merah. Dengan kata lain, jika kondisi di Rusia baik-baik saja, maka Putin akan datang.
Baca Juga:
Daftar Lengkap Pengurus DPP Partai Golkar Periode 2024–2029
"Pak presiden sudah menyampaikan bahwa kalau kondisi di Rusia bagus, dia (Putin) akan hadir, tapi kalau tidak bagus, tidak akan hadir. Tapi sudah dipastikan tidak akan hadir kan," papar Bahlil.
Sebelumnya, juru bicara Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Alex Tumaykin, mengonfirmasi Putin absen dari forum ekonomi itu.
"Saya bisa mengonfirmasi bahwa Ketua Delegasi Rusia yang bakal hadir di pertemuan G20 adalah Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov," ujar Alex dalam pernyataan resmi.
Meski demikian, Alex menyatakan bahwa Putin kemungkinan bakal hadir secara virtual.
Ketua Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara G20 Luhut Binsar Panjaitan juga membenarkan hal tersebut. Ia memastikan Putin tidak akan hadir di Bali.
Menurut Luhut, Putin tak bisa hadir karena ada masalah yang harus diselesaikan di dalam negerinya.
Sementara seperti dikutip dari AFP, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada hari ini, Minggu (13/11) tiba di Bali, Indonesia untuk menghadiri KTT G20, menggantikan Presiden Vladimir Putin yang memutuskan untuk tidak hadir.
Kedatangan Lavrov disambut oleh pengawal kehormatan dan penari tradisional. Lavrov diperkirakan akan menghadapi kritik di KTT atas invasi Rusia ke Ukraina dan ancaman penggunaan senjata nuklir dalam konflik tersebut. [rgo]