SDGs Desa memang menarik perhatian organisasi internasional, salah satunya IFAD.
IFAD dan Kemendes PDTT pun sedang kerja sama dalam program TEKAD yang menanungi lima provinsi, yakni Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga:
Perebutan Kursi Senayan di Jawa Timur: Pertarungan Sengit Antara Petahana dan Pendatang Baru
Niat IFAD untuk mempublikasikan SDGs Desa secara resmi ke kancah internasional disambut baik oleh Gus Halim, sapaan Mendes PDTT.
Namun demikian, Gus Halim pun masih ingin terus memaksimalkan hasil dari SDGs Desa sehingga dapat dicontoh secara utuh oleh negara-negara lain.
"Kalau dalam konteks itu namanya gagasan pasti kita ingin sharing ke semua pihak, maka kita sampaikan ke berbagai pihak, meski di sisi lain saya harus tunjukkan dulu ini konsepnya, ini proses implementasinya, ini barangnya. Supaya apa yang disampaikan tidak hanya jadi angan-angan saja. Sekarang sedang kita persiapkan," kata Gus Halim.
Baca Juga:
Mendes PDTT Tinjau Desa di Pulau Terluar Aceh Besar
Pemutakhiran data berbasis SDGs Desa masih berlangsung di desa seluruh Indonesia.
Rencananya, hal ini akan dilanjutkan dengan pemetaan desa sesuai dengan permasalahan-permasalahan yang dimiliki.
"Setiap tahun akan kita lakukan kompetisi desa-desa dalam hal pencapaian SDGs dengan skor seratus. Sehingga kita akan punya peta desa tanpa kemiskinan berapa, desa tanpa kelaparan berapa, capaiannya berapa itu sampai pada kelembagaan desa dinamis dan budaya desa. Ini juga terkait dengan pelayanan dan lain-lain," pungkas Gus Halim. [dhn]