WahanaNews.co | Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mempercepat penyelesaian pembangunan Bendungan Jlantah di Desa Tlobo dan Karangsari, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng).
Bendungan Jlantah dibangun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo dengan salah satu kegunaannya adalah mengaliri lahan pertanian seluas 1.494 Hektare (Ha) untuk 2 (dua) Kecamatan di Kabupaten Karanganyar yaitu Kecamatan Jatiyoso dan Jumapolo.
Baca Juga:
Menuju Solo, Presiden RI ke-7 Jokowi Dikawal Delapan Pesawat Tempur TNI AU
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan, setelah rampung Bendungan Jlantah juga akan menghasilkan air baku sebesar 150 liter/detik, potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 625 KWh, reduksi banjir sebesar 70,34 m3/detik atau 51,26 % Q50, serta konservasi dan pariwisata di Kabupaten Karanganyar.
"Kehadiran Bendungan Jlantah, tentunya akan menambah jumlah tampungan air yang dibangun Kementerian PUPR dalam mendukung ketahanan pangan dan air di Provinsi Jawa Tengah. Saat ini konstruksinya telah mencapai 44 %, dan akan dipercepat proses penyelesaiannya dari rencana Desember 2023 menjadi Oktober 2023," kata Jarot Widyoko saat mendampingi Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik Komisi V DPR RI ke Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Kamis (15/09/2022).
Jarot Widyoko menambahkan, nantinya Bendungan Jlantah akan dilakukan penghijauan dan konservasi dengan menanam sejumlah pohon Bambu Petung, "penanaman tentunya nanti bisa melibatkan masyarakat setempat," ujarnya.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Perintahkan Panglima TNI dan Kapolri Antar Jokowi Kembali ke Solo
Kepala BBWS Bengawan Solo Maryadi Utama mengatakan, Bendungan Jlantah merupakan tipe urugan random pasir kerikilan atau zonal inti tegak, yang memiliki kapasitas tampung 10,97 juta m3 bersumber dari aliran Sungai Jlantah, "konstruksi bendungan didesain dengan tinggi 70 m (dari dasar sungai), panjang puncak 404 m. Adapun kontraktor PT. Waskita Karya (Persero) dan PT. Adhi Karya KSO dengan nilai kontrak sebesar Rp 965 miliar," terangnya.
Ketua Tim Kunker Komisi V DPR RI Hamid Noor Yasin menyampaikan apresiasi kepada Kementerian PUPR yang tengah mempercepat penyelesaian konstruksi Bendungan Jlantah agar segera dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar baik untuk kebutuhan irigasi, air baku, budidaya air tawar, dan pariwisata, "karena ini masih proses pembangunan, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mengantisipasi penanganan sedimentasi, langkah ini penting dilakukan untuk menjaga keberlangsungan dan kebermanfaatan dari waduk Jlantah di masa mendatang," ucapnya.
Sementara Bupati Karanganyar Juliyatno menyampaikan terimakasih kepada Kementerian PUPR atas dibangunnya Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, "manfaatnya besar sekali untuk kepentingan irigasi pertanian. Selama ini hanya melalui tadah hujan, dengan adanya bendungan ini tentu nanti irigasinya akan lancar sehingga dapat menjaga ketahanan pangan," pungkasnya.