Ono pun mengkritik tidak adanya hasil survei yang mempertanyakan jika Ganjar tidak diusung siapapun.
Menurutnya, hal itu perlu ditanyakan jika ingin mendapatkan hasil pasti terkait pemilih PDIP.
Baca Juga:
Usulan Polri di Bawah Struktur Kemendagri Ditolak Tito Karnavian
"Hanya saja tidak ada survei saat Ganjar tidak dicalonkan partai manapun, apakah suara PDIP akan tetap mayoritas memilih PDIP? Nah ini kan berandai-andai, saya yakin Mas Ganjar, Mbak Puan, yang selama ini terjaring survei sangat bepegang teguh pada hasil kongres PDIP, di mana Ibu Ketum yang mempunyai hak prerogatif untuk menentukan siapa capres/cawapres ke depan," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan politikus Rahayu Saraswati.
Menurutnya, tiga nama capres yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto, yang ada di rilis ini tidak relevan.
Baca Juga:
PDIP Bantah Alwin Jabarti Kiemas Keponakan Megawati
Rahayu meminta seluruh lembaga rilis mengeluarkan nama-nama lain dengan temuan yang baru.
"Kalau dari 3 nama yang kami lihat dari simulasi itu kan baru 3 nama yang diutak-atik, sedangkan kalau kita mau lihat secara menyeluruh itu diperlukan namanya semua yang masuk dalam bursa, semua yang masuk dalam radar partai masing-masing, dan itu namanya masih sangat banyak, dan saya juga melihat bahwa banyak nama yang belum dimasukkan dalam pertimbangan survei tadi. Jadi itu yang menurut saya kalau kita membaca survei tentunya harapannya survei dapat berikan gambaran mendalam dari perspektif yang belum dibahas sebelumnya," jelas Rahayu.
"Jadi persoalan tentang 3 calon ini saya rasa sudah tidak relevan sebenarnya, karena tentunya pembahasannya sudah jauh lebih kompleks dibanding 3 nama," imbuhnya.