"Jadi,
kebutuhan seperti itu pikiran saya 47 sebagai suatu dasar antisipasi daripada
kekurangan jangan sampai kekurangan," katanya.
Sultan
menjelaskan, saat oksigen RSUP Dr Sardjito menipis, pihaknya langsung ditelepon
oleh RSUP Sardjito.
Baca Juga:
Tabung Oksigen Rp 4,5 Juta per Unit di Diskes Dairi, PPK Bantah Mark Up
Karena
di DIY tidak ada produsen oksigen, Pemerintah DIY pun harus memesan dari Jawa
Timur dan Jakarta.
Total
kiriman yang didapat dari Jawa Timur dan Jakarta sebanyak 14 ton.
Jika
memesan dari Jawa Tengah, Pemerintah DIY akan berebut dengan Jawa Tengah.
Baca Juga:
Bukan Paru-Paru, Ini Organ Tubuh yang Diincar Omicron
"Kami
pada Sabtu ditelepon (RSUP Dr Sardjito) bahwa perlu bantuan karena stok
menipis. Sehingga dikoordinasikan, lalu dilakukan pengiriman 2 kali lewat
trailer (truk). Dikirim dua kali satu datang Minggu dini hari, saru lagi datang
Minggu pagi," katanya.
Sultan
menambahkan, selama masih menunggu proses pengiriman, Sardjito
mendapatkan bantuan oksigen dari berbagai rumah sakit, seperti RS Bhayangkara dan RSA
UGM.
Tercatat, ada
lebih dari 100 tabung oksigen ukuran besar yang dikirimkan.