WahanaNews.co | Dua bulan pasca kebakaran yang melanda kawasan Kampung Eks Pasar Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur, Pemprov DKI Jakarta bersama Baznas Bazis DKI
telah merampungkan konsep revitalisasi kawasan tersebut.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan didampingi Wali Kota Jakarta Timur, M.Anwar, Anggota DPRD DKI Jakarta,
Suhaimi dan jajaran Baznas Bazis DKI Jakarta, beserta tokoh masyarakat di Kampung Eks Pasar Gembrong melakukan proses peletakan baru pertama (groundbreaking) pada Jumat (1/7/2022).
Baca Juga:
Konsolidasi Pomparan Raja Sonang untuk Revitalisasi Tugu - Langkah Bersama Menuju Kemajuan
Gubernur Anies berharap, revitalisasi ini akan bisa menghadirkan wajah baru dan
memberikan nama baru bagi hunian yang akan menghadirkan kenyamanan bagi warga.
"Sekitar akhir April lalu, kawasan kampung Gembrong terbakar. Setelah ini kemudian kita menyiapkan bantuan pertama adalah untuk bisa kelangsungan hidup dan tempat tinggal sementara. Berbagai support lainnya, mulai administratif sampai tentang kebutuhan dasar. Tapi yang paling penting dari itu semua adalah pembangunan kembali tempat ini. Karena
hari ini kita melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan ulang," ujar Anies, Jumat (1/7/2022).
Ia menjelaskan, Kampung Gembrong rencananya akan dinamai Kampung Gembira Gembrong. Ada 136 unit yang nanti akan dibangun di atas lahan 1.200 m², yang menelan biaya Rp7,8 miliar.
Baca Juga:
Dilengkapi Berbagai Fasilitas, Pasar Jatirawasari Diresmikan Pj Gubernur
Ia pun mengharapkan kolaborasi seluruh elemen masyarakat untuk ikut membantu mengawasi proses pembangunannya. Ia juga mengapresiasi Baznas Bazis DKI
Jakarta serta jajaran Pemerintahan Kota Jakarta Timur yang telah menyiapkan dukungan, sehingga proses pembangunan bisa segera dimulai.
Proses pembangunan tersebut pun
ditargetkan rampung pada September tahun ini.
"Kepada pak Anwar dan jajaran Pemkot Jakarta Timur, terima kasih telah mencari cara supaya secara ketentuan, ini semua bisa terlaksana dengan baik. Harapannya, konsep yang dibangun di sini adalah konsep menghadap sungai, sungainya jangan dibelakangi, sungainya harus dijadikan sebagai halaman depan. Dan dengan begitu nantinya kampung ini bisa
menjadi salah satu contoh kampung dibangun baru, kalau di Inggris namanya water front, keliatan menghadap air, airnya air sungai," jelas Anies.