"Untuk itu kita butuh dukungan
dari pasar modal dalam bentuk debt atau equity. Lebih dari itu, kita juga butuh
satu international big boy untuk bersama-sama berkembang," ujarnya.
Bersama mitra strategis nanti, Kencana
Energi akan mengembangkan tiga proyek baru.
Baca Juga:
DLH DKI Jakarta Sebut Aksi Padam Lampu 60 Menit Kurangi 297 Ton Emisi Karbon
Ketiga proyek tersebut meliputi PLTA
Kalaena di Luwu Timur, berkapasitas 75 MW, lalu PLTA Salu
Uro di Luwu Utara, berkapasitas 90 MW, dan PLTA Pakkat 2 di Sumatera Utara
dengan kapasitas 35 MW.
"Apabila PPA (Power Purchase Agreement) dari proyek
ini bisa didapat pada 2021, kami optimistis bisa menyelesaikannya pada 2025,
saat itu KEEN diharapkan sudah memiliki total kapasitas sekitar 250 MW," kata Direktur Operasional KEEN, Karel Sampe Pajung.
Kehadiran mitra strategis selanjutnya
diharapkan bisa memuluskan langkah perusahaan mencapai target untuk mengelola
pembangkit listrik dengan kapasitas 500 MW.
Baca Juga:
Guna Penuhi Hak Dasar Masyarakat, ALPERKLINAS Desak Pemprov Kepri Cari Solusi Pemutusan Sepihak Aliran Listrik di Baloi Kolam Barelang
Rinciannya, PLTA
dengan kapasitas 250 MW, PLTB berkapasitas 165 MW, dan PLTS berkapasitas
100-125 MW.
Tahapan selanjutnya menuju kapasitas
1.000 MW.
Sejak listing di Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada 2 September 2019, Kencana Energi sudah mencatat pertumbuhan bisnis
yang cukup menjanjikan.