Saat IPO, Kencana Energi baru memiliki
satu PLTA, yakni PLTA Pakkat melalui PT Energy Sakti Sentosa dengan kapasitas
18 MW.
Setelah IPO, perseroan sukses
menyelesaikan pembangunan dan mulai mengoperasikan PLTA Air Putih di Bengkulu
melalui PT Bangun Tirta Lestari dengan kapasitas 21 MW.
Baca Juga:
DLH DKI Jakarta Sebut Aksi Padam Lampu 60 Menit Kurangi 297 Ton Emisi Karbon
"Tahun depan, kami akan
mengoperasikan PLTMH di Madong, Toraja Utara yang pengerjaannya hampir tuntas
sehingga total kapasitas yang dikelola perusahaan akan naik menjadi sekitar 50
MW. Tiga proyek lagi yang sedang kami persiapkan hampir 200 MW," tutur
Wilson Maknawi.
Direktur Keuangan KEEN, Giat Widjaja, mengatakan, sejalan dengan penambahan dan optimalisasi kapasitas,
kinerja keuangan perusahaan memperlihatkan tren pertumbuhan positif.
Aset perusahaan yang pada tahun 2019
sekitar US$ 260,8 juta, diperkirakan tumbuh menjadi US$ 279,6 juta pada akhir
2020 dan menjadi US$ 306,4 juta pada akhir 2021.
Baca Juga:
Guna Penuhi Hak Dasar Masyarakat, ALPERKLINAS Desak Pemprov Kepri Cari Solusi Pemutusan Sepihak Aliran Listrik di Baloi Kolam Barelang
Sementara itu, pendapatan perusahaan
antara tahun 2019 dan 2020 diperkirakan berkisar US$ 23,7 juta, dan selanjutnya
ditargetkan naik menjadi US$ 47,4 juta pada 2021.
"Sedangkan laba bersih diprediksi
meningkat dari US$ 3,6 juta pada 2019 menjadi US$ 4,7 juta tahun 2020 ini.
Selanjutnya laba bersih 2021 ditargetkan menjadi US$ 11,1 juta," ujar Giat
Widjaja.
Seiring dengan perkembangan kinerja
menggembirakan tersebut, menurut Wilson Maknawi, pihaknya akan terus mendorong
pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia.