“Bagaimanapun, terima kasih atas segala dulungan anda. Saat ini saya sangat bahagia,” ucap Dubes Zuhair.
Amran menyambut komitmen itu dengan hangat dan menegaskan bahwa dukungan Indonesia akan berlanjut. Ia mengatakan, kerja sama mencakup pengembangan hortikultura, transfer teknologi, dan pelatihan sumber daya manusia pertanian.
Baca Juga:
Wakil Ketua DPRD Jateng Minta Pemda Pastikan Irigasi Terjaga Demi Lumbung Pangan
“Indonesia berdiri bersama Palestina, tidak hanya secara diplomatik, tetapi juga melalui kerja sama konkret di bidang pangan. Ini bentuk dukungan yang membumi,” kata Mentan Amran.
Selain penyediaan lahan, Indonesia juga akan berbagi teknologi pertanian berkelanjutan seperti irigasi hemat air dan pertanian gurun. Sistem pertanian modern berbasis digital dan hidroponik juga akan diterapkan.
Indonesia berencana memperluas kuota pelatihan untuk petani muda dan pejabat pertanian Palestina. Program magang akan dilaksanakan di lahan pertanian terintegrasi di Kalimantan dan Sulawesi.
Baca Juga:
Banjir Rob Parah di Labuhanbatu Utara: Ribuan Rumah dan Lahan Terendam
Sebagai tindak lanjut, kedua negara sepakat membentuk Komite Kerja Bersama pada awal 2026. Komite ini akan memfinalisasi rencana aksi dan memastikan seluruh proyek berjalan sesuai jadwal.
Kerja sama Indonesia–Palestina ini menjadi bagian dari South-South and Triangular Cooperation (SSTC). Palestina akan menjadi negara prioritas penerima manfaat di bidang pertanian dan ketahanan pangan.
“Kami ingin menjadikan kerja sama ini bukan hanya tentang pertanian, tetapi simbol keteguhan dua bangsa yang percaya bahwa kemerdekaan sejati dimulai dari kemandirian pangan,” ucap Mentan Amran.