"Alhamdulillah, semenjak 17 tahun baru ada Ibu Menteri Sosial yang memperhatikan kami. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Ibu Menteri Risma. Apalagi bayarnya cuma Rp 10.000 per bulan. Kita tinggal masuk doang bawa badan dan pakaian," jelas Tito dengan perasaan haru.
Tito merupakan penerima manfaat (PM) yang pernah ditemui tim Kemensos sedang memulung di daerah Kalibata. Tito sudah 17 tahun menjadi pemulung.
Baca Juga:
Kemensos Bangun Posko Khusus Bagi Kelompok Rentan Penyintas Lewotobi
Kini Tito mencoba peruntungannya dengan berdagang lontong sayur dan soto di daerah Mampang, Jakarta Selatan.
Selain diberikan hunian layak, Kementerian Sosial juga memberikan pemberdayaan bagi PM yang sebelumnya mempunyai pekerjaan tetapi dirasa belum dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
Elmi Wati, Penyuluh Sosial Ahli Madya yang juga merupakan pengelola rusun tersebut menyatakan 71 kamar yang terisi ini terdiri dari Disabilitas, lansia dan kelompok rentan dengan total 205 jiwa.
Baca Juga:
Dapur Umum Kemensos Layani Ribuan Pengungsi Erupsi Lewotobi
Sementara itu di Rusun Pangudi Luhur, tersedia 95 kamar dengan keamanan yang sangat memadai. “Khusus untuk lantai dasar diprioritaskan untuk penyandang disabilitas,” ungkap Syafrudin, Penyuluh Sosial Kemensos.
Di Rusun Pangudi Luhur juga memberikan pendampingan untuk usaha. Setiap penghuni rusun dilatih untuk berusaha.
Hasil usaha ditabung dan sedapat mungkin dipakai untuk mencicil rumah, sehingga penghuni rusun kelak bisa mandiri dan memiliki rumah sendiri.