Menurut Antonius, SAGKI 2025 diharapkan menjadi momentum penting untuk menjawab berbagai tantangan dan persoalan umat. 							
						
							
							
								Ia juga menyinggung pelaksanaannya yang berdekatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, yang mencerminkan semangat persatuan dalam keberagaman.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Misa Penutupan Munas III LP3K: Pesparani Sebagai Wujud Gerakan Sinodal dan Sumber Damai
									
									
										
											
										
									
								
							
							
								“Bhinneka tunggal Ika, walaupun bermacam-macam kita satu. Kita tidak menekankan kesamaan, tetapi kesatuan dalam keberagaman,” ucapnya.							
						
							
							
								Selain mempererat semangat kebersamaan, kegiatan ini juga menjadi wadah refleksi bersama untuk mencari solusi atas berbagai masalah bangsa, seperti kerusakan lingkungan, korupsi, kesenjangan sosial, intoleransi, kekerasan, ketidakadilan gender, hingga tantangan internal dalam kehidupan keuskupan.							
						
							
							
								[Redaktur: Ajat Sudrajat]							
						
					 
					
						Ikuti update 
berita pilihan dan 
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik 
https://t.me/WahanaNews, lalu join.