"Apa sih ijazah itu? Saya pun enggak tahu ijazah saya di mana saya taruh, dan saya pikir tidak relevan," lanjut Luhut.
"Yang paling relevan itu apa yang kau berikan, kontribusikan pada negara ini," tambahnya dengan nada serius.
Baca Juga:
Farhat Abbas Gugat Roy Suryo Rp 1,5 Miliar, Bela Eks Rektor yang Dituduh Pemalsu Ijazah Jokowi
Ia mengingatkan masyarakat untuk menggunakan akal sehat dalam melihat persoalan, dan tidak menciptakan kegaduhan yang hanya memperkeruh suasana di tengah berbagai upaya pembangunan yang sedang dijalankan.
"Kau tanya pada dirimu, apa yang sudah kau berikan pada negara ini? Apakah kau memberikan keributan atau pikiran-pikiran untuk membuat Indonesia lebih bagus?" tuturnya.
Sementara itu, polemik ijazah Presiden Jokowi kembali mencuat sejak pertengahan Juli lalu.
Baca Juga:
Soroti Pemecatan Effendi Simbolon, Ini Kata Gibran di Hadapan Persatuan Marga Batak
Pada Senin (15/7/2025), ahli forensik digital Rismon Sianipar melaporkan Presiden Jokowi ke Polda Daerah Istimewa Yogyakarta atas dugaan penyebaran informasi bohong terkait Kasmujo, yang disebut sebagai dosen pembimbing skripsi.
Rismon saat itu datang didampingi pengacaranya, Andhika Dian Prasetyo.
Laporan serupa kembali dilakukan Rismon bersama sejumlah pihak pada Senin (22/7/2025), kali ini menyangkut dugaan skripsi palsu yang juga menyeret nama Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Ova Emilia.