“Jadi tidak ada warga negara kelas 1 dan warga kelas 2,” tegas Nikson.
Nikson mengingatkan ketika bangsa Indonesia merebut kemerdekaan republik ini, tidak ada di situ ditanyakan dari mana kau, dari mana sukumu, apa agamamu, apa latar belakangmu.
Baca Juga:
Terpilih Kembali Jadi Ketum Gerindra, Nikson: Fokus pada Asta Cita dan Menangkan Prabowo di Pilpres 2029
“Semua umat beragama yang ada di Indonesia, umat muslim sebagai umat mayoritas, umat kristen, umat hindu, dan lain-lain pada saat itu tidak ada menanyakan agama, mereka sama-sama berjuang, bahkan mengeluarkan bukan hanya keringat, tapi darah, bahkan nyawa untuk merebut kemerdekaan kita,” jelasnya.
Pertanyaannya, kenapa sekarang ini saat kita mengisi kemerdekaan, ada sebagian saudara-saudara kita yang lupa akan hal ini sehingga melakukan tindakan-tindakan yang intoleran, itulah menjadi tugas kita bersama.
Oleh sebab itu, Nikson mengajak seluruh umat dan tamu yang hadir, terutama di Jawa Barat, salah satunya di Bogor, harus mendeklarasikan bahwa tidak ada satupun umat beragama yang intoleran, yang ada adalah oknum yang lagi tidak sadar dan tidak memahami sejarah berdirinya republik ini.
Baca Juga:
Sekjen Gekira Nikson Silalahi Masuk 21 Tokoh Kristiani Inspiratif 2024
“Oleh karena itu, tugas negaralah untuk hadir ketika ada hal-hal seperti ini,” pungkasnya.
[Redaktur: Zahara Sitio]