WahanaNews.co | Imam
Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib
Rizieq Dhihab, telah menyerukan kepada umat dan pendukungnya untuk turun ke jalan
membela Nabi Muhammad SAW. Ia mendesak umat Islam untuk melakukan aksi 211 dan
411 sebagai bentuk protes atas pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang dinilai telah menghina Islam.
Namun, seruan Rizieq
tersebut justru mendapatkan kritikan tajam dari Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB). Ketua DPP PKB,
Marwan Dasopang,
justru menilai seruan yang dilontarkan Rizieq untuk melakukan aksi bela nabi itu berbahaya. Ia mengingatkan
Rizieq untuk tidak semakin memperkeruh situasi di Tanah Air melalui
pernyataannya.
Baca Juga:
Wamenhan Tegaskan Indonesia Bebas Pilih Alutsista, J-10C Jadi Kandidat Kuat
"Jadi ya sudahlah, abaikan saja seruannya itu.
Berbahaya seruannya Rizieq itu,
berbahaya. Karena dia membuat persepsi, ada umat Islam yang senang-senang saja
nabi dilecehkan," kata Marwan, Senin (2/11/2020).
"Habib Rizieq
itu jangan muter-muterlah,
memutar-mutarkan situasi. Enggak ada orang umat Islam yang pura-pura setuju
diam tenang kalau nabi dihinakan. Semua marah. Semua orang tidak suka. Apalagi
Nabi Muhammad dilecehkan. Marah kita semua," sambungnya. "Seolah-seolah ada yang tidak
marah.
Itu kan pernyataan
Habib Rizieq itu,
ada yang pura-pura, kaum zindik. Siapa kaum zindik itu?"
Lebih lanjut Marwan
menilai,
seruan Rizieq tersebut tidak baik. Pasalnya, setiap umat Islam, baik di dunia maupun Indonesia, tentunya tidak senang jika mendengar
Nabi Muhammad SAW dilecehkan. Namun, ia menegaskan, tidak semua kemarahan harus
dilampiaskan dengan aksi demo.
Baca Juga:
AS Panik, Inggris dan Prancis Diperingatkan agar Tak Akui Negara Palestina
"Nah ini, coba kita baca kalimat
putar-putarnya, seolah-olah kita ini setuju dengan pelecehan, sehingga mengajak umat Islam
dibenturkan kepada umat Islam yang ditujukan itu seolah-seolah setuju
penghinaan," tegas Marwan. "Kan jahat nih Habib Rizieq ini. Ulama kok
melaga-laga."
"Apakah
kemarahan harus seperti demo yang diinginkan Rizieq? Tidak perlu. Marah kan
tidak harus seperti demonya Rizieq. Kenapa tidak perlu? Selain merusak, tata
krama dalam hubungan negara itu ada aturannya," lanjutnya. "Kalau
pemerintah ke pemerintah, pemerintahlah yang membuat nota keberatan dalam sikap
kepala negara."
Marwan mengaku heran
dengan sosok Rizieq yang justru tidak berupaya untuk membangun persatuan bagi
umat Islam di Indonesia. Menurutnya, Rizieq terkesan membuat pertentangan di
Tanah Air, sehingga seruannya untuk melakukan aksi 211 dan 411 tidak
menunjukkan kebaikan. [qnt]