Selain melayani penerbangan para pejabat dan pegawai Pertamina, Pelita Air melebarkan sayap bisnisnya dengan membuka penerbangan charter untuk transmigrasi, pemadam kebakaran, pengungsi, pelang merah, kargo, pengamatan tumpahan minyak, hingga foto udara.
Lini bisnis Pelita Air terus meluas.
Baca Juga:
Covid-19 Melandai, Pelita Air Buka Penerbangan Perdana ke Yogya
Kini, bisnisnya juga meliputi layanan penerbangan VVIP, evakuasi medis, survei udara, penyewaan helikopter, hingga pengibaran spanduk dari udara.
Pelita Air juga memiliki bisnis yang hampir serupa dengan Garuda Indonesia, yakni bisnis perawatan dan pemeliharaan pesawat.
Bisnis ini dikelola oleh anak usahanya, PT Indopelita Aircraft Services, yang memiliki kemampuan dalam melakukan perawatan dan perbaikan pekerjaan dari lapangan udara milik sendiri di Pondok Cabe yang terdiri dari hangar, gudang, dan landasan sepanjang 2.000 meter.
Baca Juga:
Erick Thohir Lepas Perdana Pelita Airbus A320
Pelita Air juga sempat menjajal bisnis penerbangan berjadwal sejak tahun 2000.
Namun kemudian bisnis penerbangan reguler ini ditutup pada tahun 2005 dengan alasan perusahaan ingin fokus pada penerbangan charter.
Pelita Air Service mengoperasikan beberapa armada, antara lain pesawat rotary wing dan fixed wing untuk melewati seluruh medan Indonesia.