WahanaNews.co, Jakarta - Indonesia berencana untuk memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pada tahun 2030. Pembangkit ini sedang dikembangkan oleh PT ThorCon Power Indonesia dan akan terletak di Pulau Gelasa, Kepulauan Bangka Belitung.
Bob S Effendi, Chief Operating Officer ThorCon Power Indonesia, mengungkapkan tahapan pembangunan PLTN ini. Dia menyatakan bahwa proses pertama pemotongan baja direncanakan akan dilakukan pada bulan November 2024.
Baca Juga:
Jepang Tegaskan Pelepasan Air Olahan ALPS Fukushima Penuhi Standar Keamanan Internasional
"Kita akan memulai proses pemotongan baja, dan kita akan mengundang Presiden Republik Indonesia yang baru pada bulan November 2024 jika semuanya berjalan lancar," ujarnya di Hotel Mercure BSD Tangerang, pada Rabu (25/10/2023), mengutip Detik.
Pada tahun 2025, konstruksi PLTN akan dimulai di Pulau Gelasa, dengan catatan bahwa izin tapak diberikan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).
"Kalau kita targetkan 2027, itu barangnya PLTN-nya sudah sampai Pulau Gelasa," sambungnya.
Baca Juga:
Utusan China Serukan Pengawasan Internasional atas Pembuangan Nuklir PLTN Fukushima
Ia menargetkan, izin operasi dari Bapeten didapatkan pada tahun 2029. Selanjutnya, di tahun 2030 PLTN tersebut operasi komersial.
"2029 kita harapkan sudah bisa dapat izin operasi dari Bapeten itu rencananya. Tentunya ini masih dalam evaluasi semua jadwal ini dengan Bapeten," katanya.
"Kita targetkan kalau 2029 izin operasi, 2030 kita sudah bisa operasi komersial," tambahnya.