WahanaNews.co, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) sepakat memperkuat sinergi dalam pengembangan literasi digital serta peningkatan keterampilan (upgrade skill) pekerja Indonesia.
Kesepakatan ini mengemuka dalam kunjungan jajaran DPP KSPSI ke kantor Komdigi RI di kawasan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (17/11/2025).
Baca Juga:
Putusan MK: Tapera Tak Lagi Wajib, KSPSI Desak Kuota Rumah 100 Ribu Unit di 2025
Rombongan KSPSI dipimpin Wakil Ketua Umum Arnod Sihite, mewakili Ketua Umum KSPSI Yorrys Raweyai, dan diterima langsung oleh Arnanto Nurprabowo, Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Politik, serta Afreno Kautsar Ramadhan, Staf Khusus Menteri Bidang Kepemudaan dan Start-Up dan jajaran staf Komdigi RI
Dalam pertemuan tersebut, Arnod Sihite menegaskan pentingnya kolaborasi antara Komdigi dan KSPSI sebagai upaya mendukung program prioritas nasional Asta Cita Pemerintahan Prabowo–Gibran, khususnya pada aspek pemberdayaan sumber daya manusia dan penguatan literasi digital.
Arnod menjelaskan bahwa pekerja saat ini memerlukan perlindungan dan pembekalan yang lebih serius di ruang digital. Tantangan seperti hoaks, kejahatan siber, hingga maraknya kecanduan judi online, menjadi isu yang banyak dialami anggota KSPSI dan keluarganya di berbagai daerah.
Baca Juga:
KSPSI Dorong UU Baru: Perlindungan dan Kesejahteraan Pekerja Jadi Fokus RDP Komisi IX DPR RI
“KSPSI ingin memastikan anggotanya dan keluarganya memiliki literasi digital yang kuat agar mampu beraktivitas dengan aman di ruang digital sekaligus siap menghadapi perubahan zaman,” ujar Arnod.
Ket foto: Arnod Sihite, Wakil Ketua Umum KSPSI (KeduKedua dari Kiri), Arnanto Nurprabowo, Staf Khusus Komdigi RI (Kanan) saat membahas sinergi KSPSI dan Komdigi RI dalam pengembangan literasi digital serta peningkatan keterampilan (upgrade skill) pekerja Indonesia di kawasan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (17/11/2025). [WahanaNews.co/KSPSI]
Menanggapi hal tersebut, Arnanto Nurprabowo, Staf Khusus Komdigi RI menyampaikan bahwa Komdigi memiliki berbagai program yang siap disinergikan dengan KSPSI. Mulai dari regulasi berbasis perlindungan digital, penyediaan modul literasi digital, hingga program inovasi seperti Garuda Spark Innovation Hub.
“Komdigi sangat concern pada keselamatan masyarakat di ruang digital. Dengan jaringan KSPSI yang luas, kerja sama ini bisa berjalan efektif untuk melindungi pekerja di seluruh Indonesia,” jelas Arnanto.
Sementara itu, Afreno Kautsar Ramadhan, Staf Khusus Komdigi RI menyoroti tantangan Transition Labor Force, yakni perubahan struktur ketenagakerjaan akibat otomatisasi dan robotik.
Ia menjelaskan bahwa Komdigi telah menyiapkan program reskilling dan talenta digital bagi pekerja agar tidak kehilangan daya saing.
“Profesi yang terancam tergantikan mesin harus segera diberi kompetensi baru. Kami siap membantu KSPSI melakukan transformasi talenta digital,” tegas Afreno.
Diskusi berjalan produktif dan menghasilkan kesepakatan awal bahwa kedua lembaga perlu segera menjalin kerja sama secara resmi. Harapannya, berbagai program dapat langsung dirasakan oleh masyarakat pekerja, keluarganya, dan lingkungan sekitar.
Ket foto: Arnod Sihite, Wakil Ketua Umum KSPSI (Duduk Kiri), Arnanto Nurprabowo, Staf Khusus Komdigi RI (Duduk Kanan) saat membahas sinergi KSPSI dan Komdigi RI dalam pengembangan literasi digital serta peningkatan keterampilan (upgrade skill) pekerja Indonesia di kawasan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (17/11/2025). [WahanaNews.co/KSPSI]
Arnod Sihite menyampaikan bahwa program peningkatan literasi digital harus memberi dampak langsung pada kesejahteraan anggota KSPSI.
“Kami berharap kerja sama ini tidak hanya meningkatkan kemampuan digital, tetapi juga membuka peluang kerja baru di sektor digital. Apalagi pelatihan Komdigi berbasis SKKNI sehingga anggota KSPSI dapat memperoleh sertifikasi profesi BNSP,” ungkapnya.
Dengan rencana kerja sama ini, KSPSI membuka jalan bagi modernisasi kompetensi para pekerja Indonesia. Sinergi Komdigi dan KSPSI diharapkan mampu memberikan perlindungan digital, menciptakan peluang ekonomi baru, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia di era digital.
Pertemuan ini menjadi langkah awal dalam memperkuat kolaborasi pemerintah dan serikat pekerja demi mencetak talenta digital yang unggul dan tahan terhadap disrupsi teknologi.
[Redaktur: Amanda Zubehor]