WahanaNews.co | Salah satu siswa SMP di Malang, Jawa Timur , jadi korban bullying yang dilakukan oleh sesama siswa SMP, Total ada empat video yang direkam dan tersebar di grup-grup Whatsapp.
Terlihat di video yang beredar, seorang anak laki-laki yang merupakan korban perundungan awalnya tengah tertidur di sebuah kursi di ruangan rumah. Namun, beberapa saat kemudian sejumlah anak laki-laki lain yang diduga temannya memukuli korban dengan bantal hingga terbangun.
Baca Juga:
Pengurus TP PKK dan Kader PIK Dibekali Pengetahuan dan Informasi Pencegahan KDRT
Terdengar suara 'ayo' yang diduga merupakan teman korban yang merekam aksi perundungan ini. Beberapa kali suara itu juga memprovokasi teman lainnya untuk terus memukuli korban dengan bantal.
Tak cukup sampai di situ, korban perundungan ini juga dilempari tepung hingga mukanya putih semua. Para temannya yang melakukan aksi perundungan tertawa puas, sedangkan korban terlihat memegangi kepalanya sambil melihat ke kaca dengan kondisi mukanya yang putih semua.
Selain itu, korban perundungan ini ditelanjangi rekan-rekannya hingga hanya menggunakan celana dalam. Teman-temannya bahkan sengaja memegangi tangan korban agar tak melawan. Sambil terus melakukan perundungan, suara tawa terdengar dari para pelaku.
Baca Juga:
Kasus Bullying PPDS, Menkes Minta Semua Fakultas Kedokteran Investigasi
Saat dalam keadaan telanjang inilah, kedua tangan korban dipegangi rekannya sambil korban tertidur. Sedangkan teman lainnya memegangi kaki korban, hingga korban lemas dalam keadaan telanjang. Sontak saja korban yang terus menerima perundungan akhirnya menangis.
Aksi perundungan ini baru terhenti saat korban menangis. Bahkan dalam suara yang terdengar di video yang diduga merupakan pelaku perundungan, baru berhenti ketika perekam mengatakan 'wes, wes (sudah, sudah).
Dari penelusuran aksi itu terekam di sebuah rumah di daerah Kendalsari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Hal ini dikuatkan dengan pengakuan ibu korban berinisial GP, yang menyebut anaknya mengalami perundungan pada pertengahan Juli 2022.
"(Dilakukan) teman mainnya di kampung di Kendalsari. Kejadian pertengahan bulan Juli. Anak saya di-bully seperti di video itu. Cuma saat di rumah, anak saya bilang mi saya dibully saya dibully, cuma saya enggak tahu bully-nya seperti apa. Jadi saya diam," kata GP, pada Kamis (1/9/2022) di Malang. [rsy]