WahanaNews.co | Kepala
Divisi Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono menyatakan pihaknya justru
mengapresiasi jiwa seni yang ada pada anak-anak muda dengan syarat dituangkan
di tempat yang semestinya.
Seperti diberitakan sebelumnya, mural bergambar mirip
Presiden Jokowi dengan tambahan tulisan "404: Not Found" di Jalan Pembangunan
I, Kelurahan Bayu Jaya, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang, sempat membuat
heboh masyarakat.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono, mengatakan, mural
tersebut merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dituangkan dalam bentuk
gambar.
"Mural yang dibuat oleh orang dalam berbagai macam bentuk
atau bentuk lukisan itu merupakan suatu ekspresi, ekspresi suatu orang
mempunyai seni yang bisa dituangkan dalam bentuk suatu gambar," ujar Argo di
Mabes Polri, Jumat (20/8/2021).
Untuk itu, dirinya mengapresiasi kepada setiap anak muda
yang memberikan inspirasinya ke dalam suatu bentuk lukisan, tetapi harus berada
di tempat yang semestinya.
Baca Juga:
Perang Melawan Narkoba: Polda Sumut Ungkap 32 Kasus dan Sita 201 Kg Sabu, 272 Kg Ganja serta 40.000 butir Ekstasi
"Penting kita mengapresiasi kepada anak-anak muda, anak-anak
yang bisa mengapresiasi atau memberikan inspirasinya yang dituangkan dalam
suatu bentuk lukisan, tapi itu juga harus di tempat yang semestinya,"
ungkapnya.
Sementara itu, Argo menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak
menindak secara represif warga yang membuat mural tersebut, tetapi menghargai
ekspresi setiap masyarakatnya.
"Kita tidak represif kok kita menghargai dari ekspresi
orang, ekspresi masyarakat di dalam memberikan jiwanya yang dituangkan dalam
suatu bentuk itu," pungkasnya.
Sebelumnya, digambarkan pada dinding dengan ukuran 2 x 1
meter, sosok mirip Jokowi tersebut berwarna abu-abu, hitam dan putih, dengan
bagian mata yang diberikan garis merah tebal bertuliskan "404:NOT FOUND".
Namun, kini gambar tersebut pun telah dihapus pihak
kepolisian setempat lantaran dikhawatirkan dapat menimbulkan kejadian yang
tidak diinginkan. [rin]