WahanaNews.co | Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid menjumpai sejumlah tokoh penting di Papua, di antaranya Thaha Alhamid dan Pastor Jhon Jonga, pada Kamis (30/9) malam.
Kedatangan Yenny bertujuan untuk menapak tilas jejak perjuangan Gus Dur dalam menanam dan memupuk perdamaian di tanah Papua.
Baca Juga:
Yenny Wahid Nyanyikan Yel-Yel 'Ambil Bansosnya, Coblosnya Tetap Nomor 3' pada Kampanye Akbar
Pertemuan antara putri Almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), bersama kedua tokoh tersebut dilaksanakan di rumahnya masing-masing. Thaha Alhamid seorang tokoh perjuangan Papua yang juga menjabat sebagai Sekjen Presidium Dewan Papua (PDP), mengatakan bahwa Gus Dur ada di hati masyarakat Papua.
"Gus Dur tidak bisa dipisahkan dari Papua. Ia ada di dalam hati semua masyarakat Papua," ungkapnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/10).
Menurut dia, Gus Dur semasa hidupnya memang dikenal sebagai tokoh humanis. Banyak memberi teladan bagi keutuhan persatuan bangsa.
Baca Juga:
Yenny Wahid Yakin Ganjar Pimpin Debat, Pamer Gelar He for She
Cerita teladan kedekatan Gus Dur dengan masyarakat Papua sudah banyak didengar dan diketahui khalayak ramai. Salah satunya ketika Gus Dur mengembalikan nama Papua yang semula dinamakan Irian Jaya.
Tampaknya kenangan tersebut sangat lekat dalam ingatan Thaha. Sehingga Ia tak mampu menahan air mata ketika kembali menceritakannya kepada Yenny. Masih lekat dalam ingatannya, bahwa Gus Dur juga memberikan sebuah kado yang setelah dibuka berisi bendera pusaka merah putih.
Selain itu, Thaha juga menjelaskan sejumlah tantangan berupa potensi konflik yang dihadapi Papua saat ini. Menurutnya perlunya usaha lebih untuk memperkuat perdamaian antar sesama masyarakat di Papua.
Memang tren tantangan sistem demokrasi saat ini, menurut Yenny, adalah perlakuan represi antar sesama kelompok masyarakat. Sehingga sangat perlu adanya upaya lebih untuk menanamkan nilai-nilai Perdamaian kepada masyarakat.
Sementara itu, Pastor Jhon Jonga yang juga seorang tokoh agama sekaligus tokoh perjuangan Papua menerangkan bahwa tantangan warga Papua sangat kompleks tidak terkecuali di bidang pendidikan.
Menurutnya, saat ini perlu memperbanyak fasilitas pendidikan untuk memupuk dan menanamkan nilai-nilai dasar perdamaian kepada warga Papua sejak dini. Namun, niatnya untuk mendirikan sekolah seperti PAUD harus ia pendam karena keterbatasan.
Dalam waktu dekat, Pastor Jhon Jonga akan meresmikan sebuah klinik yang ia dedikasikan untuk kesehatan warga Papua.
Kedua tokoh perjuangan Papua, baik Jhon Jonga maupun Hamid Althaha dikenal bersahabat dengan Gus Dur. Hal ini melatarbelakangi Yenny untuk mengunjungi mereka. [rin]