WahanaNews.co | Satuan Kerja Khusus Pelaksana
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan pertumbuhan Tingkat
Kandungan Dalam Negeri atau TKDN di sektor hulu migas dalam negeri
melalui penyusunan katalog.
Kepala
Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas,
Erwin Suryadi, mengatakan bahwa katalog untuk seluruh pengadaan
barang/jasa sektor hulu migas akan mendukung keberhasilan penerapan TKDN
kegiatan hulu migas.
Baca Juga:
SKK Migas Nyatakan Eksplorasi Laut Jadi Fokus Penemuan Cadangan Minyak dan Gas Bumi
Indonesia
Oil & Gas 4.0 sendiri memang menjadikan TKDN sebagai salah satu target
serta pilar utama dalam rencana dan strategi peningkatan hulu migas dalam
negeri.
"Mengapa
katalog dan updating-nya menjadi penting, karena TKDN telah menjadi salah satu
KPI utama SKK Migas. Setelah capaian target produksi dan efisiensi cost recovery, target berikutnya adalah
upaya untuk terus meningkatkan TKDN," katanya, Senin (26/7/2021).
Seperti
diketahui, SKK Migas mendapatkan dukungan dari 20 asosiasi yang bergerak di
sektor hulu migas dalam menyusun katalog barang dan jasa.
Baca Juga:
Gus Falah Apresiasi SKK Migas yang Telah Kontribusi untuk Negara
Ke-20 asosiasi yang dilibatkan tersebut adalah AFABI, APCI,
API, APITINDO, APMI, APROKIP, APROPIPE, APPAI, APPCI, APWI, GAPENRI, GAPIGA,
GUSPENMIGAS, HAKINDO, IISIA, INPEMIGAS, INSA, IPERINDO, PEPSINDO dan PROA.
Erwin
menjelaskan, katalog yang disusun bersama asosiasi itu diharapkan mampu
meningkatkan aspek transparansi, waktu proses pengadaan, ketersediaan
barang/jasa, kemampuan penyedia barang/jasa yang dibutuhkan hulu migas serta
informasi harga persatuan yang dapat diakses secara terbuka oleh seluruh
kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).
Selain
itu, katalog yang disusun akan menyediakan data kemampuan perusahaan penyedia
barang/jasa di dalam negeri sampai dengan biaya per satuan unit yang akan
digunakan sebagai acuan pengadaan barang dan jasa KKKS.