WahanaNews.co | Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, nasib PT Pupuk Iskandar Muda 1 (PIM) sedang di ujung tanduk.
Pasalnya, pasokan gas bumi sebagai bahan bakar utama mesin produksi pupuk terancam terhenti.
Baca Juga:
Ultimatum Keras Setelah Kekalahan Telak Timnas dari Jepang, Erick Thohir Ancam Mundur dari PSSI
Hal itu diungkapkan Erick Thohir beberapa hari lalu atas kekhawatirannya terkait keberlangsungan operasional pabrik pupuk yang dikelola PT Pupuk Iskandar Muda 1 (PIM).
"Mengenai Aceh, yang pasti yang sekarang kita didorong oleh pemerintah memastikan PIM ini tetap produksi dan kami juga masih kesulitan gas terus terang. Ini Januari bisa mati lagi kalau gasnya belum dapat lagi," ungkap Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (5/12/2022
Untuk diketahui, pabrik PIM 1 sejatinya telah berhenti beroperasi sejak 2012 akibat mandeknya pasokan gas. Kemudian, mulai 2022 sudah kembali berproduksi. Oleh sebab itu, persoalan tersebut saat ini menjadi fokus Kementerian yang ia pimpin.
Baca Juga:
Menteri BUMN Angkat Kembali Darmawan Prasodjo sebagai Dirut PT PLN
Direktur Portofolio dan Pengembangan Bisnis Pupuk Indonesia Jamsaton Nababan juga membenarkan hal itu. Menurut dia, belum ada kepastian suplai gas yang seharusnya bisa dipakai untuk operasional pabrik pada Januari 2023.
Hal tersebut terjadi lantaran suplai gas yang mulanya direncanakan akan dipasok dari Kilang Liquefied Natural Gas (LNG) Tangguh di Papua Barat tidak bisa terlaksana. Menurutnya, BP Tangguh baru bisa menyuplai LNG pada April 2026 mendatang.
"Sehingga memang terdapat shortage gas untuk PIM. Saat ini sedang didiskusikan dengan SKK Migas, mencari alternatif lain suplai LNG untuk kebutuhan PIM," katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (09/12/2022).