WahanaNews.co | Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi,
mengungkapkan, pandemi Covid-19 tak
terlalu berdampak signifikan pada pasar modal Indonesia.
Hingga 23 Juli 2021, Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) tercatat tumbuh 2,05 persen secara year to date (ytd).
Baca Juga:
Terkait Pembangunan Kedutaan India di Jakarta, Waskita Karya Digugat Edwin Soeryadjaya
"Dapat saya laporkan, sampai 23 juli 2021, IHSG tercatat tumbuh 2,05 persen
secara year to date," kata Inarno, saat ESG Capital Market Summit 2021 secara virtual, Selasa (27/7/2021).
Inarno menganggap, kondisi tersebut
menunjukkan kalau pasar modal saat ini tidak begitu terdampak pandemi Covid-19.
Apalagi jumlah investor juga mengalami
kenaikan dibanding akhir tahun lalu.
Baca Juga:
'Ring the Bell for Gender Equality' Dorong Investasi untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
"Situasi pandemi juga tidak menyurutkan
minat masyarakat serta perusahaan untuk masuk ke pasar modal. Per juni 2021
terdapat 5,6 juta investor atau naik 44 persen dibanding akhir tahun lalu,"
ungkap Inarno.
"Serta terdapat 26 pencatatan saham
baru sehingga secara total terdapat 738 perusahaan tercatat di bursa efek,"
tambahnya.
Inarno memastikan, dalam praktiknya, BEI mendukung pengembangan aktivitas
keuangan di pasar modal bisa berkelanjutan.
Ia merasa, inovasi
harus dilakukan untuk mencapai keinginan tersebut, seperti
dengan penerbitan green bonds.
"Dalam hal inovasi produk dan layanan,
BEI telah memfasilitasi penerbitan green
bonds, green sukuk, serta indeks
acuan investasi berbasis green investment,"
tutur Inarno. [dhn]