WahanaNews.co | Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, berikan tanggapan soal isu reshuffle yang baru-baru ini disinggung oleh Presiden Joko Widodo saat memberikan pengarahan tentang aksi afirmasi bangga buatan Indonesia.
PDIP mendorong legacy penuh bagi kepentingan rakyat Indonesia.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
"PDIP Perjuangan tentu saja adalah mendorong legacy yang sebesar-besarnya bagi kepentingan rakyat dan sekaligus meletakkan kepemimpinan Bapak Presiden Jokowi ini dalam kesinambungan dengan pemerintahan hasil pemilu tahun 2024 yang akan datang," kata Hasto saat ditemui di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, pada Minggu (27/3).
Hasto mengatakan bahwa Presiden Jokowi memiliki skala prioritas untuk mendorong pergerakan ekonomi rakyat.
Dengan demikian, ia menyebut jajaran kabinet di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi harus solid dan memiliki irama yang sama dengan pemimpin negara.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Tidak boleh ada menteri yang punya irama yang berbeda, yang belum-belum sudah mempersiapkan diri dalam kontestasi 2024 misalnya. Semua harus konsentrasi karena siapapun yang bekerja untuk rakyat, pasti rakyat akan memberikan apresiasi," ujar Hasto.
Oleh karenanya, reshuffle atau perombakan kabinet seandainya benar-benar dilakukan oleh Presiden Jokowi, menurut Hasto, hal itu dalam konteks untuk mendorong pergerakan para menteri. Agar, warisan dari Presiden Jokowi dapat dijadikan landasan yang baik bagi kemajuan Indonesia ke depannya.
"Tetapi reshuffle hanya bisa dilakukan atas kehendak dari bapak presiden, karena itu adalah hak prerogatif presiden dan mungkin pak presiden akan melihat bagaimana urusan misalnya minyak goreng ini juga menjadi bahan evaluasi atas kinerja para menterinya," tutur Hasto.