WahanaNews.co | Hingga November 2020, tersisa hanya
dua peserta Pelelangan Pengusahaan Transaksi Tol Non-tunai Nirsentuh atau
Multilane Free Flow (MLFF) berbasis Global Navigation Satellite System (GNSS).
Mereka
adalah Konsorsium PT Nusantara Telematics System - PJSC Mostotrest (Rusia) - Service Telematics LLC (Rusia) - Soft Telematics LLC (Rusia), dan Roatex Ltd Zrt asal Hungaria.
Baca Juga:
Nekat Terobos Dua Tol Sekaligus, Pengemudi Calya Putih Akhirnya Ketahuan Juga!
Sementara
dua peserta lainnya yang sebelumnya lolos prakualifikasi, yakni
PT Jasa Marga (Persero) Tbk danPT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk
(CMNP) - PT Citra Persada Infrastruktur - PT Delameta Bilano - SkyToll a.s. (Slovakia), mundur dan tidak melakukan submission dokumen.
Kepala
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR), Danang Parikesit, memastikan, sistem transaksi MLFF ini beroperasi mulai 2021 secara bertahap.
"Berlanjut
hingga implementasi penuh pada 2023. Penerapan sistem transaksi MLFF ini perlu
pentahapan dan kehati-hatian karena teknologi baru," ungkap Danang kepada wartawan, Sabtu (14/11/2020).
Baca Juga:
Truk Tangki Minyak Tabrak Trotoar di Pintu Masuk Tol Tanjung Mulia Medan
Kendati
nama formal dari perjanjian pengusahaan sistem transaksi jalan tol ini masih
dikonsultasikan ke bidang hukum, namun Danang menyatakan penandatanganan
kontraknya dilakukan Januari 2021.
Sebelumnya,
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja,
mengatakan, pemenang Pelelangan Pengusahaan Sistem Transaksi MLFF
berbasis GNSS akan diumumkan pada Selasa (5/1/2021) mendatang.
Sementara
saat ini tengah dilakukan evaluasi dokumen penawaran sampul I dan sampul II
selama periode November hingga 16 Desember 2020.
Pemberian
kesempatan kepada pemrakarsa, dalam hal ini Roatex Ltd Zrt, untuk menyamakan
penawaran akan digelar selama lima hari yang dimulai tanggal 17 Desember hingga
23 Desember 2020.
Periode
sanggahan terhadap hasil pelelangan dilaksanakan pada 6-12 Januari 2021 atau
enam hari.
"Selanjutnya
akan diterbitkan surat keputusan pemenang lelang pada 15 Januari 2021 jika
tidak ada sanggahan dari para peserta lelang," ujar Endra.
Ada pun
desain yang difinalkan dan dijadikan basis teknologi transaksi MLFF oleh
Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) adalah GNSS.
Oleh
karena faktor desain GNSS inilah yang menyebabkan PT Jasa Marga (Persero) Tbk
mundur, sebagaimana diungkapkan Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk,
Subakti Syukur.
"Jasa
Marga mundur, karena teknologinya harus berbasis GNSS. Itu persyaratan mutlak,
harus menggunakan teknologi GNSS. Jadi Jasa Marga melalui PT Jasamarga Toll
Operator belum proven," papar Subakti.
Pertama di
Dunia
Sistem
transaksi MLFF berbasis GNSS memungkinkan pengendara yang masuk ke jalan tol
tidak perlu lagi antre bayar tarif tol melalui tapping uang elektronik.
Jika
kelak transaksi tol MLFF berbasis GNSS ini sukses diberlakukan, maka Indonesia
akan menjadi yang pertama di dunia.
Sejauh
ini transaksi tol MLFF berbasis GNSS yang ada di Eropa hanya digunakan untuk
kendaraan-kendaraan berat.
Sedangkan
MLFF yang akan berlaku pada 2023 mendatang tidak hanya kendaraan berat, tapi
juga kendaraan Golongan I atau mobil pribadi dapat menggunakan sistem tersebut. [dhn]