WahanaNews.co, Jakarta - Masyarakat dipandang sebagai suatu sistem yang diharapkan selalu stabil dengan suatu kecenderungan untuk mempertahankan sistem kerja yang selaras dan seimbang.
Setiap komponen dalam sistem nasional, tiap-tiap individu melaksanakan tugas tertentu secara terus-menerus sehingga benar-benar berfungsi dan memiliki peran nyata dalam memenuhi kebutuhan sistem nasionalnya.
Baca Juga:
Kapolres Beserta Jajaran Berikan Surprise Kepada Dandim 0118/Subulussalam
Selaras dengan hal diatas apabila terjadi perubahan tatanan dalam masyarakat, masing-masing komponen akan saling menyesuaikan dalam irama perubahan itu sendiri agar masyarakat atau bangsa tetap berfungsi dengan baik dan normal.
Kita lihat kilas balik di tahun 1998 bangsa Indonesia menghadapi situasi krisis, tekad bangsa secara menyeluruh memiliki pandangan yang sama yaitu melaksanakan reformasi nasional.
Reformasi nasional pada hakikatnya adalah keharusan untuk mengevaluasi peran dari seluruh komponen bangsa agar bangkit dan terlepas/keluar dari keterpurukan yang lebih jauh.
Baca Juga:
Ribuan TNI Berbaur Dengan Masyarakat Nikmati Panggung Hiburan TNI di Monas
TNI sebagai bagian dari komponen bangsa telah menerapkan Reformasi Internalnya. Reformasi Internal TNI merupakan introspektif dan prospektif TNI untuk menata diri dalam upaya menempatkan diri secara tepat dan lebih fungsional bersama dengan elemen-elemen bangsa lainnya dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Melalui reformasi internal, TNI telah berupaya meninggalkan faktor-faktor yang di masa lalu dinilai disfungsi. Seperti tidak lagi berdwifungsi, tidak terlibat dalam politik praktis, TNI fokus pada fungsinya sebagai alat negara di bidang pertahanan dan berkonsentrasi pada pembangunan profesionalismenya.
Dengan menempatkan TNI pada posisi di tengah-tengah kehidupan bangsa ini, fungsional tidaknya TNI, sangat terkait stake holder yang ada, yaitu TNI sendiri, negara, dan masyarakat.